"Ketahuannya tadi pagi subuh, mau (kirim pesan di) WhatsApp kok enggak bisa. Jadi, kalau mau WhatsApp-an harus daftar ulang terus. Saya mau download aplikasi juga enggak bisa. Ternyata pas dicek, nomor saya di-hack," kata Heddy.
Ketika ditanya apakah peretasan itu dilakukan berkaitan dengan posisinya sebagai kepala DKPP, di mana ada pasangan calon tertentu melaporkan dugaan pelanggaran ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Heddy menampik anggapan tersebut dan meminta semua pihak untuk berpikir positif.
"Tidak ada hubungannya. Kami berpikir positif saja. Itu tidak ada, karena kami tidak menangani itu (laporan pasangan calon ke Bawaslu). Kami hanya menangani pelanggaran etika anggota KPU. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Saya juga (menganggap) lucu, kenapa hanya kami bertiga yang diretas," kata Heddy.
Sementara itu, saat ditanya apakah akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi, Heddy lebih memilih untuk tidak melapor dan mengaku ingin mengurus masalah itu sendiri. Atas masalah tersebut, Heddy mengaku akan berupaya mengurus pemulihan dengan mengganti kartu teleponnya.
"Saya harus ke Grapari, ganti SIM card, tetapi saya mau ganti kartu saja, nomornya tidak ganti," kata Heddy.
Berdasarkan penelusuran ANTARA, hingga berita ini ditulis, Selasa siang, nomor telepon milik Heddy Lugito terpantau belum bisa dipulihkan.