Doktor Eka Hospital temukan alat bantu koreksi skoliosis tiga dimensi
Kondisi itu terutama terjadi pada remaja perempuan berusia 10-18 tahun. Pada kasus yang ringan, skoliosis idiopatik remaja dapat menyebabkan gangguan kosmesis. Sedangkan pada kasus yang berat, skoliosis akan menyebabkan gangguan fungsi organ, terutama paru-paru.
“Angka kejadian skoliosis di Indonesia sangat banyak serta penanganannya masih jauh dari memuaskan. Saat ini kami masih banyak melihat hasil operasi yang tiga dimensinya masih belum terkoreksi. Oleh karena itu saya mencoba mengembangkan suatu alat yang bisa memperbaiki hasil koreksi tersebut. Harapannya alat ini nanti bisa dipakai secara luas di Indonesia, sehingga hasil koreksi skoliosis di Indonesia akan bagus hasilnya," kata Phedy.
Dahulu, lanjutnta, operasi skoliosis idiopatik remaja hanya untuk mengoreksi kelainan di satu bidang saja yaitu lengkungan ke samping. "Dalam perkembangannya diketahui bahwa perlu dilakukan koreksi secara tiga dimensi supaya fungsi paru menjadi dan luaran klinisnya menjadi lebih baik," ujarnya.
Chairman Gatam Institute Eka Hospital Group Dr Luthfi Gatam menyebut capaian Dr Phedy karena sebagai terobosan baru di bidang ortopedi, khususnya skoliosis.
“Selain menunjang layanan unggulan Gatam Institute yang ada di Eka Hospital, temuan ini diharapkan membantu pasien-pasien skoliosis serta meningkatkan keamanan pasien yang menjalani operasi tulang belakang dan juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang tersedia di Gatam Institute Eka Hospital,” katanya.
“Angka kejadian skoliosis di Indonesia sangat banyak serta penanganannya masih jauh dari memuaskan. Saat ini kami masih banyak melihat hasil operasi yang tiga dimensinya masih belum terkoreksi. Oleh karena itu saya mencoba mengembangkan suatu alat yang bisa memperbaiki hasil koreksi tersebut. Harapannya alat ini nanti bisa dipakai secara luas di Indonesia, sehingga hasil koreksi skoliosis di Indonesia akan bagus hasilnya," kata Phedy.
Dahulu, lanjutnta, operasi skoliosis idiopatik remaja hanya untuk mengoreksi kelainan di satu bidang saja yaitu lengkungan ke samping. "Dalam perkembangannya diketahui bahwa perlu dilakukan koreksi secara tiga dimensi supaya fungsi paru menjadi dan luaran klinisnya menjadi lebih baik," ujarnya.
Chairman Gatam Institute Eka Hospital Group Dr Luthfi Gatam menyebut capaian Dr Phedy karena sebagai terobosan baru di bidang ortopedi, khususnya skoliosis.
“Selain menunjang layanan unggulan Gatam Institute yang ada di Eka Hospital, temuan ini diharapkan membantu pasien-pasien skoliosis serta meningkatkan keamanan pasien yang menjalani operasi tulang belakang dan juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang tersedia di Gatam Institute Eka Hospital,” katanya.