Dokter: Semua orang miliki risiko terkena pneumonia dianjurkan vaksin
Tangerang (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dan travel health expert Eka Hospital BSD Tangerang Selatan dr. Rudy Kurniawan mengatakan semua orang memiliki risiko terkena penyakit pneumonia sehingga dianjurkan melakukan vaksin.
"Risiko pneumonia meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun. Oleh karena itu vaksin pneumonia sangat dianjurkan karena bertujuan untuk memberikan stimulus pada tubuh guna memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus," kata dr. Rudy pada Health Talk khusus memperingati Hari Diabetes dan Hari Pneumonia yang digelar Eka Hospital dan PT. Pfizer Indonesia di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation sebagai salah satu jenis vaksin yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes di seluruh dunia.
Selain vaksin pneumonia, vaksin influenza juga menjadi vaksin yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes, ini dikarenakan tak jarang juga pneumonia terjadi karena infeksi penyakit influenza. Vaksin ini juga biasanya direkomendasikan untuk para traveler’s yang berencana ingin melakukan perjalanan.
“Baik diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2, seseorang dengan diabetes akan selalu dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia akibat sistem kekebalan tubuh yang menurun, maka dari itu mereka harus lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya”, katanya.
Pneumonia bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, terutama orang-orang yang memiliki faktor risiko gaya hidup seperti merokok, alkoholisme, dan paparan terhadap asap, gas, juga bahan kimia berbahaya.
Termasuk juga faktor komorbid dan penyakit bawaan seperti penyakit kronis paru-paru, jantung, ginjal, diabetes, serta asma. Oleh sebab itu, orang-orang yang memiliki risiko penyakit pneumonia yang tinggi direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin pneumonia.
"Vaksin pneumonia konjugat dapat diberikan pada orang dewasa mulai dari usia 18 tahun ke atas dan diberikan satu kali seumur hidup. Vaksin pneumonia sendiri bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit," ujarnya.
Policy & Public Affairs Director Pfizer Indonesia dan Filipina, Bambang Chriswanto menambahkan sebagai perusahaan yang berfokus pada pasien, senantiasa menjalin kemitraan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang berbagai isu kesehatan, termasuk pneumonia, berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
"Pfizer menyediakan rumah konten digital paru-paruku kesayanganku berisi berbagai informasi edukatif mengenai penyakit pernapasan, termasuk pneumonia," ujarnya.
"Risiko pneumonia meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun. Oleh karena itu vaksin pneumonia sangat dianjurkan karena bertujuan untuk memberikan stimulus pada tubuh guna memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus," kata dr. Rudy pada Health Talk khusus memperingati Hari Diabetes dan Hari Pneumonia yang digelar Eka Hospital dan PT. Pfizer Indonesia di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation sebagai salah satu jenis vaksin yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes di seluruh dunia.
Selain vaksin pneumonia, vaksin influenza juga menjadi vaksin yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes, ini dikarenakan tak jarang juga pneumonia terjadi karena infeksi penyakit influenza. Vaksin ini juga biasanya direkomendasikan untuk para traveler’s yang berencana ingin melakukan perjalanan.
“Baik diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2, seseorang dengan diabetes akan selalu dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia akibat sistem kekebalan tubuh yang menurun, maka dari itu mereka harus lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya”, katanya.
Pneumonia bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, terutama orang-orang yang memiliki faktor risiko gaya hidup seperti merokok, alkoholisme, dan paparan terhadap asap, gas, juga bahan kimia berbahaya.
Termasuk juga faktor komorbid dan penyakit bawaan seperti penyakit kronis paru-paru, jantung, ginjal, diabetes, serta asma. Oleh sebab itu, orang-orang yang memiliki risiko penyakit pneumonia yang tinggi direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin pneumonia.
"Vaksin pneumonia konjugat dapat diberikan pada orang dewasa mulai dari usia 18 tahun ke atas dan diberikan satu kali seumur hidup. Vaksin pneumonia sendiri bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit," ujarnya.
Policy & Public Affairs Director Pfizer Indonesia dan Filipina, Bambang Chriswanto menambahkan sebagai perusahaan yang berfokus pada pasien, senantiasa menjalin kemitraan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang berbagai isu kesehatan, termasuk pneumonia, berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
"Pfizer menyediakan rumah konten digital paru-paruku kesayanganku berisi berbagai informasi edukatif mengenai penyakit pernapasan, termasuk pneumonia," ujarnya.