Semakin banyak orang dewasa Jepang yang enggan menikah

id Jepang,Angka kelahiran Jepang,Krisis populasi

Semakin banyak orang dewasa Jepang yang enggan menikah

Pengantin baru menghadiri upacara pernikahan kolektif di Kota Nasu, Prefektur Tochigi, Jepang. (Xinhua)

Survei menemukan bahwa sekitar 19,4 persen responden perempuan dan 23,7 persen responden laki-laki berusia 20-an di Jepang menganggap menjalin hubungan romantis hanya membuang-buang waktu dan uang.

Survei menemukan bahwa responden laki-laki berusia lebih tua lebih sedikit yang menganggap menjalin hubungan romantis sebagai hal yang tidak berharga.

Namun, persentase responden perempuan berusia 30-an tahun yang menganggap menjalin hubungan romantis sebagai hal yang tidak berharga meningkat tajam dari 14,6 persen pada 2021 menjadi 23,6 persen pada 2023.

Di antara laki-laki dari semua kelompok umur yang tidak ingin menikah, sebanyak 42,5 persen menyebutkan tekanan finansial dalam kehidupan rumah tangga sebagai alasan utama.

Sementara bagi perempuan, sebanyak 40,5 persen responden mengatakan mereka tidak ingin mengkompromikan kebebasan dan kemandirian mereka.

Meskipun 46,1 persen dari seluruh responden mengatakan mereka ingin menikah, trennya menunjukkan penurunan, yakni 55,4 persen pada 2017 dan 52,6 persen pada 2021.

Di antara responden berusia 20-an, 44,3 persen perempuan dan 34,6 persen laki-laki mengatakan mereka hanya akan berkencan dengan seseorang dengan tujuan mencari pasangan hidup.

Sumber: Kyodo-OANA