Ia menjelaskan bahwa untuk penanganan permanen menunggu desain. Selanjutnya diharapkan pembangunan jembatan ini dapat dialokasikan anggaran tahun 2024.
Penanganan darurat ini, kata dia, hasil kerja sama pihaknya dengan Pemkab Kerinci, Kota Sungai Penuh dan Kerinci Merangin Hidro serta masyarakat sekitar yang turut membantu dalam menangani kerusakan Jembatan Tamiai.
Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Diaz Shodiq menyebutkan saat ini untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas, maka kendaraan kecil dialihkan melalui jalan lingkar Pasar Tamiai, dengan melakukan perbaikan papan lantai jembatan kabupaten dan penimbunan agregat.
"Pengalihan sudah kita mulai bekerja sama dengan pihak swasta agar dapat dilalui kendaraan," kata dia.
Jembatan Tamiai merupakan jembatan penghubung ruas jalan Bangko, Merangin - Kerinci yang dibangun pada tahun 1975 dengan panjang jembatan 10 meter. Hingga saat ini masyarakat diminta menggunakan jalur alternatif lainnya untuk menuju Kerinci.