Panglima TNI: Pemanfaatan alutsista dalam negeri wujud visi TNI PRIMA
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan visi TNI Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif (PRIMA), salah satunya ditempuh melalui penggunaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan dalam negeri.
"Saya akan melanjutkan program-program Panglima TNI yang lalu dan sesuai visi misi saat fit and proper test saya, yakni TNI yang PRIMA," kata Agus Subiyanto dalam konferensi pers usai dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan TNI yang profesional diwujudkan dengan memastikan para prajurit terlatih dengan baik (well-trained) yang dilengkapi alutsista modern (well-equipped) buatan dalam negeri.
Misi well-equipped ditempuh dengan menggandeng industri pertahanan di dalam negeri, PT Pindad, untuk perlengkapan perorangan dan satuan TNI seperti kebutuhan senjata, drone, hingga mereorganisasi satuan-satuan drone dan satuan siber sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis yang sekarang terjadi. Ia mengatakan gabungan prajurit Komando Pasukan Khusus dan perwakilan penembak terbaik dari TNI mengikuti ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2023 di Thailand menggunakan senjata buatan Pindad.
"Alhamdulilah dengan menggunakan senjata yang dibuat oleh Pindad, AARM di Thailand yang sedang berlangsung dan kemarin personel TNI bisa meraih juara 1," katanya.
Sedangkan untuk kebutuhan pesawat tanpa awak atau drone, kata Agus melanjutkan, akan dihimpun melalui pengadaan industri dalam negeri, PT Len.
Aspek lain menyangkut upaya peningkatan profesionalisme TNI serta terkait tata kelola organisasi yang baik (well-organized), dan kesejahteraan prajurit (well-paid), salah satunya diwujudkan dengan menaikkan tunjangan kebutuhan lauk pauk bagi konsumsi prajurit.
"Well-paid tunjangannya harus dinaikkan. Nanti Secara buttom up saya ajukan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kemhan sudah menyetujui untuk tunjangan lauk pauk untuk pasukan yang melaksanakan tugas operasi, sehingga tidak terlalu jomplang dengan instansi lain," katanya.
"Saya akan melanjutkan program-program Panglima TNI yang lalu dan sesuai visi misi saat fit and proper test saya, yakni TNI yang PRIMA," kata Agus Subiyanto dalam konferensi pers usai dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan TNI yang profesional diwujudkan dengan memastikan para prajurit terlatih dengan baik (well-trained) yang dilengkapi alutsista modern (well-equipped) buatan dalam negeri.
Misi well-equipped ditempuh dengan menggandeng industri pertahanan di dalam negeri, PT Pindad, untuk perlengkapan perorangan dan satuan TNI seperti kebutuhan senjata, drone, hingga mereorganisasi satuan-satuan drone dan satuan siber sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis yang sekarang terjadi. Ia mengatakan gabungan prajurit Komando Pasukan Khusus dan perwakilan penembak terbaik dari TNI mengikuti ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2023 di Thailand menggunakan senjata buatan Pindad.
"Alhamdulilah dengan menggunakan senjata yang dibuat oleh Pindad, AARM di Thailand yang sedang berlangsung dan kemarin personel TNI bisa meraih juara 1," katanya.
Sedangkan untuk kebutuhan pesawat tanpa awak atau drone, kata Agus melanjutkan, akan dihimpun melalui pengadaan industri dalam negeri, PT Len.
Aspek lain menyangkut upaya peningkatan profesionalisme TNI serta terkait tata kelola organisasi yang baik (well-organized), dan kesejahteraan prajurit (well-paid), salah satunya diwujudkan dengan menaikkan tunjangan kebutuhan lauk pauk bagi konsumsi prajurit.
"Well-paid tunjangannya harus dinaikkan. Nanti Secara buttom up saya ajukan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kemhan sudah menyetujui untuk tunjangan lauk pauk untuk pasukan yang melaksanakan tugas operasi, sehingga tidak terlalu jomplang dengan instansi lain," katanya.