Bawaslu Sumsel sebut media berperan besar cegah berita hoaks saat pemilu

id sumsel,cegah hoaks,pemilu 2024,bawaslu sumsel

Bawaslu Sumsel sebut media berperan besar cegah berita hoaks saat pemilu

Kegian sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu partisipatif dengan tema Peran Jurnalis Media dalam Menangkal Berita Hoaks pada Tahapan Pemilu Tahun 2024 yang diselenggarakan Bawaslu Sumsel, di Palembang, Selasa (21/11/2023). ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri.

Palembang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatra Selatan mengajak insan media di wilayah itu cegah berita hoaks pada setiap pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.

Komisioner Bawaslu Sumsel Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Ahmad Naafi saat membuka sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu partisipatif, di Palembang, Selasa mengatakan media massa baik cetak maupun elektronik memiliki peran dalam mendukung proses pengawasan pemilu, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi itu berlangsung bersih dan transparan.

"Bawaslu keterbatasan sumber daya manusia dalam pengawasan pemilu. Maka dari itu, partisipasi aktif masyarakat termasuk insan media dalam pengawasan pemilu dan menjadi penting untuk melengkapi keterbatasan tersebut," ujarnya.

Menurut dia, modus pelanggaran dalam pemilu itu semakin beragam seiring dengan perkembangan zaman, terutama dalam dunia siber. Maka dari itu, Bawaslu Sumsel mempererat kerja sama dengan media massa dalam mendeteksi, melaporkan dan mencegah berbagai pelanggaran yang mungkin terjadi.

"Dengan semakin tinggi peran media massa ikut mengawasi setiap tahapan pemilu diharapkan partisipasi masyarakat khususnya para jurnalis dapat membantu menciptakan pemilu yang berintergritas dan bebas dari berita hoaks," kata dia.

Sementara itu Ketua Bidang Advokasi dan Regulasi Media Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Agus Perdana mengatakan jurnalisme itu adalah serangkaian aktifitas untuk menghadirkan informasi bagi masyarakat dengan memenuhi parameter tertentu. Lalu, menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, memenuhi standar etika, mendukung kepentingan publik, serta menekankan pada verifikasi atas klaim dari sumber informasi atau narasumber.

“Media adalah mitra yang sangat dekat dengan masyarakat. Berikan informasi itu dengan benar dan sesuai faktanya, jangan sampai hoaks, sebarkan berita bohong,” kata dia.