Pada pekan lalu, aktivitas ekspor China pada Oktober 2023 menunjukkan penurunan melebihi konsensus pasar, yakni -6,4 persen dengan konsensus -3,3 persen.
“China juga melaporkan terjadi deflasi yang bisa diartikan penurunan permintaan dan pelambatan ekonomi di China,” ucap Ariston.
Di sisi lain, downgrade outlook utang AS oleh Moody’s dari stabil menjadi negatif berpeluang menahan penguatan dolar AS.
Melihat kondisi dari dalam negeri, lanjutnya, tidak ada sentimen yang negatif. Data ekonomi Indonesia masih cukup bagus meski pertumbuhan ekonomi kuartal III/2023 sedikit di bawah proyeksi, yakni 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan harapan di atas 5 persen, dan tingkat inflasi masih terkendali di bawah target.
“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp15.730 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp15.630 per dolar AS,” ungkapnya.
Berita Terkait
Pertamina salurkan 190 ribu kiloliter Biosolar di Sumsel
Minggu, 12 Mei 2024 6:30 Wib
FKPPIB minta PTPN Group jaga ritme transformasi bisnis
Jumat, 10 Mei 2024 18:39 Wib
Pertamina sebut banjir di OKU tak pengaruhi pasokan BBM dan LPG
Jumat, 10 Mei 2024 14:58 Wib
Bata sebut penutupan pabrik dilakukan untuk keberlanjutan, ini alasannya
Kamis, 9 Mei 2024 12:22 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Bukit Asam bagikan dividen 75 persen laba bersih senilai Rp4,6 triliun
Rabu, 8 Mei 2024 16:10 Wib