Pada pekan lalu, aktivitas ekspor China pada Oktober 2023 menunjukkan penurunan melebihi konsensus pasar, yakni -6,4 persen dengan konsensus -3,3 persen.
“China juga melaporkan terjadi deflasi yang bisa diartikan penurunan permintaan dan pelambatan ekonomi di China,” ucap Ariston.
Di sisi lain, downgrade outlook utang AS oleh Moody’s dari stabil menjadi negatif berpeluang menahan penguatan dolar AS.
Melihat kondisi dari dalam negeri, lanjutnya, tidak ada sentimen yang negatif. Data ekonomi Indonesia masih cukup bagus meski pertumbuhan ekonomi kuartal III/2023 sedikit di bawah proyeksi, yakni 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan harapan di atas 5 persen, dan tingkat inflasi masih terkendali di bawah target.
“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp15.730 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp15.630 per dolar AS,” ungkapnya.