Desa Tungku Jaya OKU dijadikan sentra budi daya bawang merah

id Sentra bawang, bawang merah, kelompok tani, Bupati OKU

Desa Tungku Jaya OKU dijadikan sentra budi daya bawang merah

Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah menanam bawang merah di Desa Tungku Jaya, OKU, Sumsel, Jumat (3/11/2023). ANTARA/Edo Purmana

Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, menjadi sentra budi daya tanaman bawang merah dengan hasil panen secara keseluruhan mencapai 1.650 ton per tahun.

"Desa Tungku Jaya menjadi sentra penghasil bawang merah terbesar di Kabupaten OKU," kata Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Sumsel, Jumat.

Menurut dia, keberhasilan petani dalam budi daya bawang merah tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mendorong pengembangannya melalui pembinaan kepada kelompok tani.

Termasuk juga, dukungan bantuan bibit untuk kelompok tani di daerah itu, sehingga hasil panen yang didapat terus meningkat setiap tahunnya.

"Bantuan bibit yang disalurkan melalui Dinas Pertanian OKU tepat sasaran, sehingga petani lebih mudah bercocok tanam," tegasnya.

Menurut dia, dengan hasil produksi bawang, yang berlimpah tersebut minimal kedepannya Kabupaten OKU tidak tergantung pasokan bawang merah lagi dari daerah lain seperti Pulau Jawa dan Palembang, Sumsel.

"Mudah-mudahan dengan hasil produksi yang banyak dan berlimpah, OKU tidak tergantung lagi pasokan bawang merah dari luar daerah. Hal ini juga sejalan dengan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GMSP), yang digalakkan Gubernur Sumsel Herman Deru," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Makmur Tejo Winarno secara terpisah mengatakan total luas lahan budi daya bawang merah di desa itu mencapai 55 hektare (ha).

Menurut dia, petani di Desa Tungku Jaya dapat memproduksi bawang merah di kisaran 8-12 ton/ha.

"Setiap satu tahun kami dapat memanen bawang merah sebanyak tiga kali panen," jelasnya.

Meskipun kemarau panjang, lanjut dia, kelompok tani yang berjumlah 20 orang ini tetap bisa menanam hortikultura tersebut.

"Untuk penyiraman, petani sangat terbantu karena di sekitar kebun bawang didukung keberadaan kolam retensi, yang sumber airnya tidak kering meskipun kemarau panjang," ujar dia.