New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dipicu kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, yang mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,5 persen.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,22 persen menjadi 106,8894.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (1/11/2023) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk kedua kalinya berturut-turut, meskipun perekonomian AS memiliki ketahanan di tengah tingginya suku bunga dan inflasi persisten yang melebihi target The Fed sebesar 2 persen.
Pernyataan terbaru The Fed mencatat bahwa dengan perolehan lapangan kerja yang masih kuat dan inflasi yang masih tinggi, bank sentral terus mempertimbangkan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat untuk mengembalikan inflasi ke level 2 persen seiring berjalannya waktu.
Para ekonom ABN Amro mengatakan The Fed telah mencapai akhir dari siklus pengetatannya.
Berita Terkait
Harga pangan pada Selasa, bawang putih naik jadi 41.730 per kg
Selasa, 3 Desember 2024 11:18 Wib
Menteri: Tugas Kementerian PU mantapkan swasembada pangan
Selasa, 3 Desember 2024 11:14 Wib
Sumsel alami inflasi 0,58 persen pada November 2024
Selasa, 3 Desember 2024 6:08 Wib
KAI Palembang sebut 28.690 tiket KA hari Natal dan tahun baru sudah terjual
Selasa, 3 Desember 2024 5:57 Wib
Menteri Bahlil: Indonesia siap bangun pabrik metanol
Senin, 2 Desember 2024 16:23 Wib
Analisb perkirakan kurs rupiah menguat jelang rilis inflasi domestik
Senin, 2 Desember 2024 9:30 Wib