Kota Bogor (ANTARA) - Kendala para petani dalam memasarkan hasil pertaniannya salah satunya ketahanan produk mereka saaat menjangkau pasar.
Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengembangkan teknologi kemasan dengan memanfaatkan material nonselulosa untuk lebih mengawetkan bahan makanan di dalamnya.
Pakar teknologi industri IPB University, Profesor Farah Fahma di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, menerangkan peran utama kemasan dalam agroindustri adalah mengawetkan dan melindungi produk dari kontaminasi eksternal.
Kemasan yang baik harus mampu melindungi produk dari kerusakan kimia, fisik dan biologis.
"Oleh karena itu, bahan pengemas harus memiliki sifat penghalang yang baik terhadap oksigen, uap air, mikroorganisme dan komponen lainnya," katanya.
Farah menyampaikan ia bersama tim telah berhasil membuat film nanokomposit pati termoplastik-polivinil alkohol yang diperkuat dengan nanoselulosa.
Berita Terkait
1.500 hewan peliharaan warga OKU divaksin antirabies
Rabu, 18 Desember 2024 5:00 Wib
Dinas Pertanian OKU gencarkan pemberian vaksin anti rabies
Senin, 9 Desember 2024 17:22 Wib
Warga binaan Lapas Martapura Sumsel panen sayuran
Sabtu, 7 Desember 2024 19:06 Wib
Mentan yakini Indonesia bebas impor beras tahun 2025
Selasa, 26 November 2024 14:53 Wib
Polda Sumsel lakukan tes psikologi 119 calonBintara Pertanian
Minggu, 24 November 2024 18:05 Wib
Kiat Lampung dukung program swasembada pangan nasional
Sabtu, 23 November 2024 15:45 Wib
Dinas Pertanian OKU vaksin 1.087 ekor hewan rabies
Jumat, 22 November 2024 18:52 Wib
Pupuk Indonesia dorong percepatan penebusan pupuk subsidi
Rabu, 20 November 2024 13:26 Wib