DLHP: Angka ISPU Kota Palembang mulai membaik

id ISPU,Karhutla, Sumsel,DLHP Sumsel

DLHP: Angka ISPU Kota Palembang mulai membaik

Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatra Selatan menyebutkan angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Palembang mulai membaik. (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatra Selatan menyebutkan angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Palembang mulai membaik.

"ISPU saat ini berstatus kuning, yang artinya masih belum sehat tetapi sudah membaik dari sebelumnya karena sempat merah, sekarang posisinya di atas 100 tapi di bawah 200," ujar Kepala DLHP Sumsel Edward Chandra, di Palembang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu dikarenakan upaya Pemerintah serta stakeholder terkait yang tiada hentinya dalam memadamkan api.

"Sepertu kemarin telah melakukan penyebaran pasukan TNI inisiasi dari bapak kodam II Sriwijaya sebanyak 350 personil yang dilepas oleh Pj Gubernur Sumsel, serta dilakukan sosialisasi pembinaan atau pengarahan terutama kepada stakeholder terkait di OKI, Forkopimda OKI, Camat, Kapolsek, Kades, Lurah dan sebagainya," katanya.

Selain itu, lanjut dia, di Kabupaten OKI sempat turun hujan. Meski hujan hanya sebentar, hal itu sangat berpengaruh karena cukup membantu untuk membantu memadamkan api.

"Beberapa hari yang lalu sudah turun hujan kan tapi di luar Palembang, kalau hujannya di Palembang insyaa Allah bisa mengurangi ISPU," ucapnya.

Ia juga menuturkan jika Jum'at, 13 Oktober 2023 akan kembali melangsungkan sholat istisqo di Kantor Gubernur Sumsel.

"Besok, Pj Gubernur sumsel juga mengajak kita untuk sholat istisqo dan nanti sholat dilaksanakan di halaman kantor gubernur, kita minta kepada Allah agar segera diturunkan hujan segera," lanjutnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengungkapkan jika telah memanggil pejabat di masing-masing daerah di Sumsel guna mengedukasi terkait karhutla.

"Sebenarnya, masyarakat dan perusahaan ini sudah tau dampak pembukaan lahan dengan cara dibakar. Akan tetapi mereka masih membuka lahan dengan cara dibakar dengan alasan perhitungan ekonom, yaitu murah dan lebih cepat," ungkapnya.

Ia mengimbau kepada seluruh pemilik perusahaan untuk tidak malakukan pembakaran lahan demi kepentingan perusahaan karena sangat berdampak terutama bagi kesehatan masyarakat.

"Jadi imbauannya stop membakar, jangan lakukan pembakaran, karena dampaknya jauh lebih besar daripada keuntungannya. Yang sakit, kemudian masalah infestasi bisa terganggu, nama baik bisa terganggu, nah ini jangan dianggap sederhana" tegasnya.

Ia menambahkan menurut informasi yang diterima jika Danlanut telah menambahkan tiga pesawat lagi untuk rekayasa cuaca.

"Kemudian dari BNPB, sekitar minggu depan kekuatan BNPB akan digeser kesini setelah dari kalimantan. Kemudian juga saat apel di OKI, menambah 350 personil dari TNI yang kita datangkan dari Lampung untuk operasi darat mencegah pembakaran, melakukan pematian api dan sebagainya. Jadi ini perlu sama-sama bergerak dan perlu diseriusi," kata Agus Fatoni.