Napi perempuan Lapas Martapura dibekali keterampilan kerajinan tangan

id Kerajinan tangan, warga binaan, Pulau Sumatra, Lapas Marta

Napi perempuan Lapas Martapura dibekali keterampilan kerajinan tangan

Warga binaan Lapas Martapura membuat karya seni kerajinan tangan bernilai ekonomis, Jumat (15/9/2023). (ANTARA/Edo Purmana)

Martapura (ANTARA) - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan dibekali keterampilan karya seni kerajinan tangan, seperti pembuatan patung naga dan asbak.

Kepala Lapas Kelas IIB Martapura Edi Saputra di Martapura, Jumat, mengatakan pihaknya terus melaksanakan program pembinaan kepada warga binaan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka.

Kegiatan pembinaan keterampilan ini, katanya, sebagai hal positif, sehingga pihaknya akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini.

“Ini merupakan kegiatan yang sudah kami programkan bagi warga binaan yaitu kerajinan tangan," katanya.

Dalam program pembinaan itu, WBP juga diberikan pelatihan membuat pot bunga, mebeler, perikanan, atau perkolaman, hingga tanaman bonsai.

"Jadi di lapas ini selain ada pembinaan kepribadian ada juga keterampilan atau skill untuk bekal saat WBP bebas nanti," ujarnya.

Dalam sehari mereka mampu memproduksi sebanyak 50 buah kerajinan tangan yang dihasilkan oleh 30 WBP.

Hasil karya seni yang dibuat warga binaan tersebut dipasarkan hingga luar Pulau Sumatra seperti Jakarta dan Bali dengan harga jual bervariasi antara Rp100.000 hingga Rp600.000 per buah.

Dalam pemasarannya, pihaknya menggandeng pihak ketiga dari sejumlah instansi, seperti Dinas Perikanan OKU Timur, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.

"Dari hasil produk yang dijual warga binaan mendapat keuntungan sebesar 10 persen," ujarnya.