PLN juga merencanakan dan mengembangkan 21 gigawatt pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam The Greenest rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2019-2028.
Darmawan mengatakan, rancangan RUPTL merupakan yang paling hijau dalam sejarah PLN dan Indonesia.
"Ini yang paling hijau dalam sejarah PLN dan juga dalam sejarah Indonesia yaitu 51,6 persen penambahan kapasitasnya berbasis pada EBT," kata Darmawan.
Adapun EBT yang akan digunakan dalam rancangan RUPTL ini antara lain hidro, geotermal, matahari hingga ombak hingga angin. Menurut Darmawan, semua sumber daya yang di Tanah Air yang memiliki potensi besar untuk pembangkit listrik akan digunakan sebagai energi baru.
"Energi dari semua potensi di nusantara ini dari hidro dari geotermal, dari wind, dari solar, dari ombak dan seluruh potensi di nusantara ini," ujarnya.