Jakarta (ANTARA) - Ekonom senior PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menyatakan pelemahan rupiah dipengaruhi data consumer spending Amerika Serikat (AS) yang cukup baik sehingga menopang pergerakan dolar AS.
“Hari ini (rupiah) mungkin agak sedikit tertekan karena dari globalnya dolar AS sedikit rebound. Data consumer spending Amerika cukup baik, menopang pergerakan dolar AS,” ujar dia ketika dihubungi Antara, Jakarta, Jumat.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 0,05 persen atau 8 poin menjadi Rp15.238 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.230 per dolar AS.
Data Personal Consumption Expenditure (PCE) AS dikatakan meningkat menjadi 0,8 persen pada Juli 2023 secara month to month (MoM), lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,7 persen.
Meninjau sentimen dari dalam negeri, pasar disebut menunggu data inflasi yang akan diumumkan pada hari ini.
Berita Terkait
Analis sebut pasar kripto 'wait and see' jelang rilis CPI dan FOMC The Fed
Selasa, 11 Juni 2024 14:35 Wib
Telkomsel merilis hasil survei Ramadhan Consumer Behavior Insight
Rabu, 5 April 2023 22:03 Wib
Combhipar kembali gelar kejuaraan tenis Internasional
Selasa, 31 Januari 2017 15:34 Wib
Honda pamerkan motor yang bisa berkendara sendiri
Minggu, 29 Januari 2017 23:15 Wib
Telkomsel manjakan pelanggan dengan hadiah menarik
Minggu, 4 September 2016 0:48 Wib
Consumer Reports sebut Jeep Cherokee "setengah jadi"
Kamis, 13 Februari 2014 14:45 Wib