Palembang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) semakin mengintensifkan penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah itu sebagai salah satu upaya menekan kenaikan harga beras.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Mohamad Alexander saat diwawancarai di Palembang, Senin, mengatakan harga beras di beberapa pasar tradisional mengalami kenaikan, oleh sebab itu pihaknya melakukan pemantauan terhadap harga beras ditingkat konsumen dan hari ini melalui kegiatan Siap Jaga Harga Pasar (SIGAP) dengan SPHP pihaknya mendorong lebih banyak memasok beras SPHP untuk membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau dan berkualitas
“Kami bersama dengan dinas terkait yakni Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Dinas Perdagangan Kota Palembang, Dinas Ketahanan Pangan Sumsel dan juga Satgas Pangan Polda Sumsel melakukan kunjungan ke pasar-pasar pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS) dan pasar tradisional lainnya untuk melihat perkembangan harga beras khususnya beras SPHP yang telah disalurkan oleh Bulog agar dampak kenaikan harga beras ini melalui SPHP efektif untuk dapat menstabilkan harga beras di pasar,” katanya.Berdasarkan pemantauan, katanya, ada kenaikan harga beras baik premium maupun medium, sehingga dengan beras SPHP dari Bulog diharapkan dapat membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat.
Ia merincikan sejak awal tahun hingga bulan Agustus 2023 ini total beras SPHP yang telah digelontorkan di wilayah Sumsel Babel telah mencapai sekitar 25.200 ton, dengan jumlah 22.000 ton se-Sumsel dan 11.600 ton untuk di Kota Palembang.
Maka dari itu, masyarakat tidak perlu berbelanja berlebihan sebab beras SPHP yang dijual Bulog, selain di pasar-pasar juga bisa diperoleh di beberapa retail modern serta di outlet binaan Bulog yaitu Rumah Pangan Kita (RPK).
“Hal ini terus, kami masifkan penyalurannya dan diharapkan masyarakat bisa terbantu karena gejolak harga ini memang sangat terasa,” ujarnya.Selain itu, ia menjelaskan kenaikan harga beras ini salah satunya dipengaruhi oleh perubahan musim yang saat ini sudah masuk ke musim gadu dan dampak dari gejolak El Nino, sehingga pasokan produksi sudah mulai berkurang dan berdampak pada pasokan kepada pasar-pasar.
Meskipun demikian, Alex mengungkapkan tidak ada permasalahan dengan stok beras yang disediakan oleh Bulog.
“Saat ini untuk Sumsel & Babel kami memiliki stock beras yg sangat aman dan cukup, jadi sangat-sangat cukup bahkan sampai awal tahun 2024,” ungkap dia.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Raimon Lauri menambahkan kenaikan harga beras itu tidak berdampak pada bahan pokok lainnya.
“Sampai sekarang ini, kami melihat harga beras tidak berpengaruh pada harga bahan pokok lainnya, bahkan beberapa harga bahan pokok seperti telur dan daging ayam turun,” ujarnya.
Harga telur saat ini berkisar Rp25.000- Rp27.000 per kilogram dari yang sebelumnya menyentuh harga Rp30.000 hingga Rp31.000 per kilogram, serta harga daging ayam saat ini dijual Rp30.000 per kilogram, jelas Raimon
Pedagang di Pasar Lemabang Palembang Eli mengatakan harga beras premium memang mengalami kenaikan pada minggu ini. Harga beras premium dijual dengan harga Rp68.000 per lima kilogram atau berkisar Rp14.000 - Rp14.500 per kilogram, lalu untuk beras SPHP dijual rata-rata seharga Rp45.000 per lima kilogram atau Rp9.000 per kilogram.
“Karena beras SPHP ini memiliki harga lebih murah, jadi semenjak beras naik masyarakat memang banyak beralih ke beras SPHP ini, apalagi kualitas berasnya sangat bagus sekali,“ ucap dia.