Perseid adalah salah satu hujan meteor paling terang tahun ini, yang bisa disaksikan oleh setiap orang. Hujan meteor itu berasal dari komet Swift-Tuttle, bola es, dan batu besar yang menumpahkan puing-puing berdebu saat mengorbit mengelilingi matahari.
Saat bumi melintas, kata dia, potongan-potongan itu terperangkap di atmosfer Bumi dan terbakar, lalu menciptakan cahaya yang melesat.
Perseid mendapatkan namanya dari konstelasi Perseus, kata dia, karena jalur meteor dimulai dari konstelasi itu di langit. Intensitas maksimum hujan meteor Perseid mencapai 100 meteor per jam.
Hujan meteor itu banyak dicari oleh para astronom dan penikmat bintang karena terjadi hampir setiap tahun.
Tidak perlu peralatan khusus atau banyak keahlian untuk melihat hujan meteor Perseid sebab bisa dilihat langsung dengan mata, langit cerah dan gelap, serta sabar.
Lebih lanjut Djamaluddin mengungkap bahwa kabut yang disebabkan oleh polusi udara selama musim kemarau dapat mengganggu pengamatan hujan meteor tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Hujan meteor bakal warnai langit pada dini hari 13 Agustus 2023
Berita Terkait
Puncak hujan meteor perseid dapat disaksikan hingga 14 Agustus 2022
Minggu, 14 Agustus 2022 8:12 Wib
Fenomena hujan meteor terjadi di akhir Juli 2022
Jumat, 15 Juli 2022 13:08 Wib
Cerita Phopira sebagai perempuan yang geluti hobi "riding"
Senin, 25 April 2022 11:02 Wib
Lapan: Puncak hujan meteor Arietid pada 7 Juni
Jumat, 4 Juni 2021 11:19 Wib
LAPAN: Cahaya hijau dekat Merapi kemungkinan terkait hujan meteor
Minggu, 30 Mei 2021 14:15 Wib
Gurihnya Meteor Chicken tersaji dengan mayones telur
Sabtu, 22 Mei 2021 14:02 Wib
Warga Padang Pariaman temukan batu meteor seberat 8 Kg di kebun?
Selasa, 20 April 2021 15:59 Wib
Peneliti Itera pastikan batu jatuh di Lampung Tengah adalah meteor
Sabtu, 30 Januari 2021 9:22 Wib