Parit Malintang (ANTARA) - Warga Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat Robi Tamar (40) mengklaim menemukan batu meteor seberat delapan kilogram dari berbagai jenis dan ukuran di kebun pepaya miliknya dan sekitarnya pada Februari 2021.
"Awalnya sekitar akhir 2020 ada warga yang melihat api besar yang jatuh ke arah kebun saya, namun saya tidak percaya karena saya memang mengira daerah kebun angker," kata Robi di VII Koto, Selasa.
Meski telah mendapatkan informasi tersebut ia tidak langsung melihat kondisi kebunnya karena harga komoditas yang ditanam juga anjlok sehingga dia tidak memperdulikan lahan yang pernah digarapnya itu.
Hingga akhirnya dirinya menemukan serpihan batu bekas terbakar yang diduganya batu meteor pada Februari 2021.
Setelah menemukan batu itu, kata dia, secara bertahap ia menemukan jenis batuan lainnya hingga akhirnya dirinya melihat kebunnya untuk memastikan informasi dari warga tersebut.
Lalu, lanjutnya ia melihat daun kelapa dan pepaya di kebunnya terlihat bekas terbakar dan menemukan batu tertancap di tanah yang di keliling batu itu terdapat tanah yang menyembul seperti bekas ledakan.
"Setelah itu saya mencoba mencari tahu jenis batuan ini, namun tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya saya bergabung ke Komunitas Meteor Indonesia, di sana saya mencari orang yang memahami batu meteor," katanya.
Dirinya pun mencoba menjalin komunikasi dengan orang tersebut dan menanyakan jenis batu yang dimiliki. Orang itu pun memberitahukan bahwa batu yang dimiliki merupakan batu meteor.
Bahkan, dari penjelasan orang tersebut batu yang ditemukan itu merupakan batuan meteor jenis langka yaitu campuran batuan dengan logam, tembaga, dan emas.
Setidaknya ada sejumlah jenis batuan meteor yang ditemukannya. Saat diuji, magnet dapat menempel di seluruh batuan yang ditemukan tersebut.
Ia menyampaikan dalam waktu dekat dirinya akan memeriksa batu tersebut ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) guna memastikan temuannya.
"Saya sudah mencoba menghubungi NASA namun diarahkan ke LAPAN," ujarnya.
Ia mengatakan dirinya bersedia menjual batu yang ditemukan tersebut, namun dengan catatan si pembeli akan menggunakannya untuk edukasi.*
Berita Terkait
Hujan meteor 13 Agustus 2023 dinihari
Jumat, 11 Agustus 2023 19:30 Wib
Puncak hujan meteor perseid dapat disaksikan hingga 14 Agustus 2022
Minggu, 14 Agustus 2022 8:12 Wib
Fenomena hujan meteor terjadi di akhir Juli 2022
Jumat, 15 Juli 2022 13:08 Wib
Cerita Phopira sebagai perempuan yang geluti hobi "riding"
Senin, 25 April 2022 11:02 Wib
Lapan: Puncak hujan meteor Arietid pada 7 Juni
Jumat, 4 Juni 2021 11:19 Wib
LAPAN: Cahaya hijau dekat Merapi kemungkinan terkait hujan meteor
Minggu, 30 Mei 2021 14:15 Wib
Gurihnya Meteor Chicken tersaji dengan mayones telur
Sabtu, 22 Mei 2021 14:02 Wib
Peneliti Itera pastikan batu jatuh di Lampung Tengah adalah meteor
Sabtu, 30 Januari 2021 9:22 Wib