Dokter: Tata laksana anak obesitas dengan ganti camilan

id tatalaksana anak obesitas,ganti camilan anak,berita sumsel, berita palembang

Dokter: Tata laksana anak obesitas dengan ganti camilan

Ilustrasi anak makan buah (ANTARA/Pexels/cottonbro studio)


"Tidak boleh lewatkan sarapan, semakin dilewatkan semakin dia balas dendam di siang. Porsi biasa, tidak dikurangi," tutur Novitria yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia itu.

Selanjutnya, orangtua membantu anak melakukan aktivitas yang disesuaikan dengan usia anak, dan sebaiknya membagi dalam tiga kegiatan besar, dimulai kegiatan ringan yang bisa dikerjakan setiap hari misalnya membersihkan tempat tidur, menaruh alat makan usai dipakai ke tempat seharusnya dan mengambil minum sendiri.

Kedua, kegiatan yang bisa dikerjakan tiga hingga lima kali sehari dan sifatnya sedikit aerobik misalnya bermain sepeda, berjalan sore. Ketiga, kegiatan yang dilakukan sekali hingga dua kali dalam seminggu namun terarah seperti berenang, karate dan latihan basket.

Selain perbaikan pola makan dan aktivitas fisik, pengelolaan obesitas juga meliputi pola tidur atau istirahat. Menurut Kementerian Kesehatan, kurang tidur dapat menyebabkan hormon leptin terganggu sehingga menyebabkan rasa lapar tidak terkontrol. Jika kuantitas dan kualitas tidur seseorang tidak sesuai maka akan memengaruhi keseimbangan berbagai hormon yang pada akhirnya memicu kejadian obesitas.

Gangguan tidur dapat menyebabkan peningkatan asupan energi melalui sejumlah cara yakni peningkatan rasa lapar melalui meningkatnya hormon ghrelin (pengontrol rasa lapar) dan menurunnya hormon leptin (pengontrol rasa kenyang), waktu tersisa untuk makan menjadi lebih banyak dan cenderung memilih makanan yang tidak sehat.