Anak obesitas tak selalu ditandai pipi tembam tapi juga leher hitam

id Anak obesitas, leher hitam anak,berita sumsel, berita palembang

Anak obesitas tak selalu ditandai pipi tembam tapi juga leher hitam

Ilustrasi anak (ANTARA/Pexels/Lisa Fotios)

Anak dengan AN dikatakan memiliki kemungkinan sebanyak 1,6 hingga 4,2 kali lebih besar untuk mengalami hiperinsulinemia atau kondisi terlalu banyak insulin dalam tubuh, dibandingkan anak yang tidak mengalami kelainan sama. Hubungan ini yang memperkuat bahwa AN berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2.
 
Selain leher hitam, tanda lain anak mengalami obesitas yakni memiliki leher yang pendek, perut buncit, kakinya agak bengkok, kerap merasa mudah mual, kembung, hiperkolesterol, perlemakan hati, siklus menstruasi terganggu (pada anak perempuan) dan mengalami mikropenis atau ukuran penis lebih kecil dari normal (pada anak laki-laki).
 
"Obesitas itu berdampak hingga metabolisme. Dia bisa mengalami hipertensi, diabetes melitus tipe 2. Dia masih usia di bawah 10 tahun sudah mengalami itu nanti 30 tahun lagi bagaimana," kata Novitria.
 
Demi menghindari anak terkena obesitas, ada sejumlah hal yang bisa orangtua terapkan pada anak antara lain memastikan agar anak mereka tidak makan sambil menonton televisi, membatasi penggunaan gawai, memperbanyak aktivitas di luar ruangan.
 
Selain itu, membiasakan makan dengan keluarga, membiasakan selalu sarapan sehat, membiasakan membawa bekal makanan sehat dan air putih dari rumah.
 
Kemudian, membatasi makanan siap saji dan pangan olahan, jajanan dan makanan selingan yang manis, asin dan berlemak, mengonsumsi aneka ragam pangan dan menghindari minuman ringan dan bersoda.