Pelajar OKU Timur diingatkan tak gegabah naik motor

id Tertib berlalulintas, kecelakaan di jalan raya, sosialisasi pelajar, kasus kecelakaan, Polres OKU Timur

Pelajar OKU Timur diingatkan tak gegabah naik motor

Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Martapura (ANTARA) - Satlantas Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan berupaya menekan angka kecelakaan lalulintas di kalangan pelajar dengan menggencarkan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas ke sekolah-sekolah di daerah itu.

Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono di Martapura, Senin, mengatakan sosialisasikan safety riding menyasar pada pelajar tingkat SMA di wilayah itu sebagai edukasi agar tertib berlalu lintas di jalan raya.

Sosialisasi dan pelatihan safety riding diberikan sebagai kampanye operasi keselamatan lalulintas bagi kalangan pelajar tingkat SMA, karena usia mereka sudah cukup umur untuk berkendara di jalan raya.

Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman agar para pelajar mengerti tentang tata cara berkendara yang baik dan benar di jalan raya sehingga dapat menekan angka kecelakaan yang semakin meningkat.

Dalam kegiatan tersebut pihaknya mendatangi setiap sekolah yang menjadi target sasaran guna diberikan pelatihan tentang cara berkendara dengan melintasi sejumlah rintangan seperti layaknya dalam ujian pembuatan SIM.

"Tahap pertama para pelajar diberikan materi tentang tertib berlalu lintas dan contoh tata cara berkendara menggunakan sepeda motor yang baik dan benar di jalan raya," kata dia.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan seluruh siswa yang sudah memenuhi syarat berkendara dapat mengendarai kendaraannya sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya.

Berdasarkan data selama periode Januari sampai dengan Juli 2023, angka kasus kecelakaan di jalan raya wilayah setempat mencapai 68 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 32 orang.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya atau hingga periode Desember 2022 dengan angka kasus kecelakaan kendaraan bermotor hanya sebanyak 60 kasus dengan korban meninggal dunia mencapai 36 orang.