GIPI Sumsel terus semangati pelaku industri pariwisata untuk bangkit

id GIPI, gipi Sumsel, pelaku industri pariwisata, pariwisata, bangkit

GIPI Sumsel terus semangati pelaku industri pariwisata untuk bangkit

Ketua GIPI Sumsel Herlan Aspiudin (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Palembang (ANTARA) - Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sumatera Selatan terus menyemangati pelaku industri pariwisata di provinsi itu bangkit dari keterpurukan dampak pandemi COVID-19.

"Sebagian besar pelaku industri pariwisata mulai beraktivitas lagi, namun belum maksimal, untuk itu perlu diberikan semangat agar bisa menjalankan kegiatan usaha seperti sebelum terjadi pandemi," kata Ketua GIPI Sumsel Herlan Aspiudin di Palembang, Ahad.

Menurut dia, dampak pandemi COVID-19 lebih dari dua tahun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mengakibatkan industri pariwisata tidak bisa berjalan dengan baik.

Bahkan banyak pelaku industri pariwisata menjual asetnya untuk mempertahankan usahanya, agar tidak terjadi kebangkrutan mengatasi kondisi sulit di masa pandemi.

Pelaku industri pariwisata di provinsi ini, seperti pemilik usaha penyewaan gedung serba guna, dekorasi, kafe, hotel, kerajinan tenun songket, dan pusat cenderamata ada yang menjual simpanan perhiasan emas dan kendaraan untuk membayar gaji karyawan dan biaya operasional tempat usaha seperti untuk membayar tagihan rekening listrik, telepon dan internet.

Dengan perjuangan itu, pelaku industri pariwisata di provinsi ini hingga kini sebagian besar mampu bertahan bahkan mulai menunjukkan perkembangan usaha yang cukup baik.

"Pelaku industri pariwisata di provinsi ini teruji tangguh di masa sulit, semangat mereka perlu dijaga sehingga bisa bangkit dan berkembang kembali," ujar Herlan.

Sementara pengurus Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (Aspedi) Sumsel Zainal Arifin menjelaskan bahwa dengan tidak ada lagi PPKM anggotanya kembali banyak mendapat pekerjaan mendekorasi dan menyewakan gedung serba guna terutama untuk acara pesta pernikahan.

"Selama masa pandemi, tidak diizinkan kegiatan pesta pernikahan secara besar-besaran dan acara lainnya di gedung serba guna sehingga anggota kami tidak ada pekerjaan dan pemasukan uang dari jasa dekorasi, penyewaan gedung dan peralatan pendukung," ujar Zainal.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengajak pelaku usaha yang terpuruk dampak pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir mengoptimalkan kegiatan usaha pada 2023 ini.

"Sejak awal 2023 pelaku usaha didorong mengoptimalkan kegiatan bisnisnya karena sudah tidak ada lagi aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)," ujarnya.

Pandemi COVID-19 sekarang ini mulai bisa dikendalikan dan kebijakan PPKM sudah dihapus, kondisi ini memberikan kebebasan untuk beraktivitas menjalankan berbagai kegiatan usaha, namun tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Dampak wabah COVID-19 yang melanda provinsi ini sejak Maret 2020, banyak masyarakat melakukan aktivitas di rumah bahkan kehilangan pekerjaan, serta berbagai kegiatan ekonomi dan bisnis terganggu, ujar Wagub Mawardi.