Menjaga agar tentara bayaran ala Wagner tak lagi jadi alat konflik

id wagner,tentara bayaran,konflik rusia ukraina,berita sumsel, berita palembang Oleh M Razi Rahman

Menjaga agar tentara bayaran ala Wagner tak lagi jadi alat konflik

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (7/0/2022). (ANTARA/Aria Cindyara)


Bayaran Rp30 triliun

Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagaimana dikutip dari kantor berita Anadolu, mengatakan bahwa pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner mendapat bayaran yang setara dengan sekitar Rp30 triliun dari negara tersebut selama setahun terakhir.

Putin menyebutkan hal itu dalam pertemuan di Kremlin pada 27 Juni lalu, dengan mengungkapkan bahwa Wagner dibiayai melalui Kementerian Pertahanan Rusia, yang mentransfer sekitar 86 miliar rubel (hampir Rp15 triliun) pada Mei 2022-Mei 2023 untuk gaji tentara bayaran.

Pada saat yang sama, pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, memperoleh lebih dari 80 miliar rubel (hampir Rp14 triliun) melalui perusahaannya Concord yang mendapat pesanan negara.

Putin menyingkap berbagai informasi itu karena beberapa hari sebelumnya, atau tepatnya pada 24 Juni 2023, Prigozhin menuding Kementerian Pertahanan Rusia menyerang para pejuangnya.

Bersamaan dengan tuduhan tersebut, pendiri Wagner juga menyatakan akan membuat "Konvoi Keadilan" oleh tentara bayaran tersebut yang melintasi perbatasan Ukraina ke Kota Rostov-on-Don di Rusia.