Avtur Kilang Pertamina Plaju penuhi kebutuhan aviasi di Aceh

id Kilang plaju, avtur, produksi avtur, lifting, Crude Distillate Unit, CDU, bph, bbm,berita sumsel, berita palembang

Avtur Kilang Pertamina Plaju penuhi kebutuhan  aviasi di Aceh

Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju-Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina Siti Rachmi Indahsari. ANTARA/Yudi Abdullah/23

Palembang (ANTARA) - Bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur produksi Kilang Pertamina Plaju milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju Palembang, Sumatera Selatan dikirim ke Aceh untuk memenuhi kebutuhan aviasi atau penerbangan di daerah ujung utara Pulau Sumatera itu.

"Tidak semua kilang mampu memproduksi avtur, Kilang Plaju memiliki kemampuan produksi hingga 25 juta barel (Million Barrel/MB) per bulan, sehingga hasil produksi kilang ini selain untuk memenuhi kebutuhan aviasi di Sumbagsel juga untuk Aceh," kata Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju-Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina Siti Rachmi Indahsari, di Palembang, Selasa.

Menurut dia, dalam memenuhi permintaan avtur yang semakin meningkat, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi.

Produksi avtur di Kilang Pertamina Plaju pada 2015 sempat mengalami penurunan, karena perubahan karakteristik minyak mentah (crude) yang dibutuhkan.

Tren penurunan produksi itu menyebabkan diskontinuitas produksi hingga 2019.

Kemudian pada Desember 2020, Kilang Pertamina Plaju berhasil kembali memproduksi avtur melalui program 'Avtur Reborn' yang mengombinasikan crude, serta didukung pembangunan baru 'Avtur Treater Unit (ATU)' secara mandiri, sehingga diperoleh produksi avtur 10-15 MB dari Crude Distillate Unit (CDU) IV, cukup untuk memenuhi 100 persen permintaan aviasi di wilayah Sumbagsel. Hingga Juni 2023, peningkatan kapasitas produksi kembali dilakukan ke 20-25 MB per bulan, sehingga Kilang Pertamina Plaju mampu mengekspansi produk hingga ke luar wilayah Sumbagsel, seperti ke Aceh, ujar Rachmi.

Sebelumnya Pjs General Manager (GM) Refinery Unit III Antoni R Doloksaribu menjelaskan bahwa peningkatan produksi avtur di Kilang Plaju merupakan wujud kontribusi dalam mendukung arahan pemerintah terkait kemandirian suplai energi dan meminimalkan impor produk BBM.

“Kilang Pertamina Plaju berkomitmen memenuhi kebutuhan energi secara nasional, kami sudah meningkatkan kapasitas produksi avtur di CDU menjadi 25 MB per bulan, sehingga mendukung arahan kemandirian energi untuk meminimalkan impor,” katanya pula.

Jika sebelumnya pemasaran avtur di lingkup wilayah Sumbagsel, seperti Palembang, Jambi, dan Lampung, kini lokasi pemasaran baru yang dituju yakni ke Krueng dan Simeulue (Aceh), Pulau Baai (Bengkulu), dan Pulau Natuna (Kepulauan Riau) yang semuanya didistribusikan dan siap digunakan (dilifting) via kapal, katanya.

Pjs Executive GM (EGM) Sumbagsel Pertamina Patra Niaga Awan Rahardjo mengapresiasi langkah Kilang Pertamina Plaju dalam meningkatkan kapasitas produksi avtur.

“Kami sangat mengapresiasi, tentunya dengan peningkatan produksi ini akan memperkuat ketahanan stok avtur di regional Sumbagsel, sehingga dapat melayani penerbangan dengan lebih baik, suplai yang telah dilakukan selama ini sudah sesuai kebutuhan dan produknya bagus sekali,” ujar Awan Rahardjo.