Menurut Tompi, cairan silikon yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak dapat dikontrol, seperti pembengkakan dan mengalirnya cairan silikon ke bagian-bagian tubuh lain.
Akibatnya, lanjut dia, kulit bisa mengalami kerusakan dan bentuk tubuh menjadi tidak karuan karena terus membengkak. Jika silikon cair disuntikkan ke area wajah misalnya, wajah menjadi seolah-olah menggantung.
"Wajahnya jadi kayak menggantung gitu. Kita lihat fenomena ini seperti fenomena wajah-wajah korban suntik pada waria," ujar Tompi. "Jadi, ya enggak boleh menyuntikkan silikon cair ke badan manusia. That's it, apapun alasannya," tegas dia.
Tompi mengatakan, sebenarnya ada banyak modalitas yang bisa dipakai sebagai material dalam bidang estetika. Salah satu yang ia sarankan adalah menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tubuh sendiri.
"Kita bisa pakai lemak, kita bisa pakai jaringan-jaringan lain, tulang rawan, dan lain-lain yang bisa dipindah-pindahkan di badan kita. Kalaupun harus menggunakan bantuan benda asing, gunakan benda yang sudah medical grade," tutur Tompi.
Selain itu, Tompi juga menyarankan bahwa dalam melakukan tindakan estetik termasuk implan silikon, pastikan yang menangani adalah dokter bedah plastik atau dokter kulit yang ahli di bidangnya.
Berita Terkait
KPKpanggil analis trading Pertamina soal pengadaan gas alam cair
Senin, 28 Oktober 2024 16:52 Wib
Bansos KJP Plus cair Juni ini untuk dua bulan
Senin, 10 Juni 2024 15:18 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Kemenkeupastikan rapel kenaikan gaji ASN cair pada Maret 2024
Jumat, 23 Februari 2024 11:52 Wib
Lapas Perempuan Palembang tersambung jaringan IPAL
Senin, 29 Januari 2024 22:40 Wib
OKU Timur luncurkan Pupuk Organik Cair (POC) BioEnos
Jumat, 8 Desember 2023 20:17 Wib
OKU Timur kelola TPA jadi tempat pengolahan pupuk organik
Kamis, 23 November 2023 21:25 Wib
BMKG: Salju abadi Puncak Jaya cair, perubahan iklim mengkhawatirkan
Rabu, 23 Agustus 2023 13:50 Wib