Erick Thohir: UMKM perlu pembiayaan, pendampingan dan pasar

id Erick Thohir,Badan Usaha Milik Negara,Menteri BUMN,BUMN,UMKM,KTT ASEAN,umkm bumn

Erick Thohir: UMKM perlu pembiayaan, pendampingan dan pasar

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023). ANTARA/Muhammad Heriyanto

Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Labuan Bajo, Rabu, menyampaikan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memerlukan tiga hal yang penting, yaitu pembiayaan, pendampingan serta pasar.

Ia mengatakan pembiayaan sangat penting terbukti dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp335,29 triliun selama tahun 2022, atau 89,89 persen dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar Rp373 triliun.

Dia menyebut 92 persen KUR yang diberikan kepada masyarakat berasal dari bank-bank BUMN.

“Pembiayaan, terbukti dari KUR BUMN kepada masyarakat sampai 92 persen, artinya KUR yang ada di masyarakat ya dari BUMN,” ujar Erick.

Namun demikian, kata dia pula, pembiayaan saja tidak cukup, harus dilanjutkan dengan pendampingan terhadap para pelaku UMKM yang telah mendapatkan pembiayaan. “BUMN hadir melakukan pembiayaan melalui bank-bank. Tapi, ada pendampingan dari BUMN juga, lalu dikasih asuransi gagal panen, lalu di off taker, nah itu sudah mulai market,” ujar Erick.

Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN pada 9 hingga 11 Mei 2023 dengan mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia.

Dalam kesempatan ini, Kementerian BUMN menggelar SME's HUB Kawasan Waterfront Marina, Labuan Bajo sebagai side event yang memperkenalkan produk-produk unggulan UMKM kepada segenap delegasi KTT ASEAN Summit.

Erick menyampaikan adanya SME's HUB merupakan bentuk showcase untuk mengenalkan berbagai produk lokal kepada para delegasi dari berbagai negara.

“UMKM kudu naik kelas, supaya dengan pembangunan ekosistem logistik, pusat pertumbuhan baru, masyarakat terlibat untuk bisa mendapatkan pemasukan atau melamar pekerjaan, yang saya titipkan masyarakat Labuan Bajo harus bekerja keras, tidak mungkin daerah wisata sukses tanpa kerja keras,“ ujar Erick pula.