New York (ANTARA) - Dolar AS turun secara signifikan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena data inflasi AS terbaru menunjukkan tanda pendinginan ekonomi meningkatkan ekspektasi bahwa Fed kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga setelah kemungkinan kenaikan pada Mei.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,69 persen menjadi 101,4997.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0995 dolar AS dari 1,0908 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2488 dolar AS dari 1,2418 dolar pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 133,1600 yen Jepang, lebih rendah dari 133,7700 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8957 franc Swiss dari 0,9033 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3429 dolar Kanada dari 1,3467 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,3300 krona Swedia dari 10,4551 krona Swedia.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu (12/4) bahwa indeks harga konsumen (IHK), ukuran utama inflasi, naik 0,1 persen bulan lalu, di bawah ekspektasi para ekonom untuk kenaikan 0,2 persen, dan turun dari kenaikan 0,4 persen pada Februari.
Berita Terkait
Capai sejuta pelanggan, PLN ICONNET beri apresiasi 50 pelanggan terpilih di Palembang
Minggu, 19 Mei 2024 17:46 Wib
Pertamina tingkatkan pengawasan penyaluran "Si Melon" di OKU
Minggu, 19 Mei 2024 14:23 Wib
Semen Baturaja raih sertifikat Manajemen Energi ISO 50001:2018
Sabtu, 18 Mei 2024 15:46 Wib
Pusri: Alokasi pupuk subsidi meningkat dua kali lipat
Sabtu, 18 Mei 2024 7:03 Wib
Rupiah turun imbas pernyataan pejabat Fed terkait arah suku bunga FFR
Jumat, 17 Mei 2024 16:10 Wib
ANTARA dan Jamkrindo tanda tangani MoU kerja sama penjaminan
Jumat, 17 Mei 2024 15:30 Wib