Jakarta (ANTARA) - Prof dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K) dari Divisi Endokronologi Departemen Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bayi prematur berisiko terkena diabetes tipe 2 apabila dia nantinya mengalami obesitas.
"Ketika dia tidak obesitas maka risikonya berkurang," kata Project Leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu dalam media briefing secara daring, Rabu.
Menurut Prof Aman, bayi yang terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah ketika dia obesitas maka dia lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 ketimbang bayi dengan berat badan lahir normal.
Dia kemudian mengingatkan orangtua agar tidak buru-buru meningkatkan berat badan anak mereka. Dia menyarankan, pemanfaatan aplikasi PrimaKu untuk membantu memantau tumbuh kembang anak.
"Peningkatan berat badan juga jangan terlalu banyak. Orang ingin cepat-cepat sekali meningkatkan berat badan, tidak usah. Masukkin saja ke kurva PrimaKu nanti setelah ukur koreksi. Ketika dikatakan gizi lebih atau obesitas, ya orangtuanya melakukan jangan sampai menjadi diabetes," ujar dia yang juga menjabat sebagai Executive Director of International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Sedunia itu.
Anak dengan diabetes umumnya memiliki gejala banyak buang air kecil (BAK), banyak minum, banyak makan, berat badan turun, lemas, dan yang semula tidak mengompol kembali mengompol.
"Kalau ada anak banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan turun, lemas dan tadinya tidak mengompol lalu mengompol lagi, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes dan ini boleh langsung diperiksa," kata Prof Aman.
Bericara penyebab, diabetes tipe 2 pada anak umumnya akibat penerapan gaya hidup tak sehat termasuk konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik.
"Anaknya mager, main gawai melulu," demikian ujar Prof Aman.
Berita Terkait
Risiko pencernaan yang dihadapi bayi prematur
Rabu, 20 November 2024 16:27 Wib
Pakar hukum nilai penetapan tersangka Tom Lembong prematur
Sabtu, 9 November 2024 10:07 Wib
Hipertensi salah satu pemicu kematian ibu hamil tertinggi
Rabu, 21 Februari 2024 15:44 Wib
Asupan vitamin D bagi ibu hamil cegah keguguran hingga bayi prematur
Senin, 8 Januari 2024 13:39 Wib
Kemenkes sarankan penerapan metode kanguru untuk tangani bayi prematur
Jumat, 17 November 2023 12:44 Wib
Praktisi kesehatan: Pijat bayi miliki banyak manfaat
Senin, 12 Juni 2023 12:14 Wib
Dokter anak: Bayi prematur bisa tumbuh kembang dengan baik
Kamis, 6 April 2023 14:42 Wib
Dokter ingatkan orang tua agar kontrol ginjal bayi prematur dan BBLR
Kamis, 9 Maret 2023 20:45 Wib