Gubernur: Pembangunan lift Jembatan Ampera Palembang untuk perawatan

id Lift Jembatan Ampera,Palembang,Sumatera Selatan,TACB

Gubernur: Pembangunan lift Jembatan Ampera Palembang untuk perawatan

Pekerja melakukan pengecatan menara jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/11/2022). Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel merevitalisasi jembatan Ampera yang meliputi perbaikan tiang penyangga yang mulai berkarat, penambahan kekuatan pada beton pondasi hingga pengecatan ulang jembatan yang menghubungkan kawasan Seberang Ulu dan Ilir Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan fasilitas tangga otomatis atau lift di Jembatan Ampera dibangun untuk mempermudah perawatan infrastruktur tua peninggalan masa perjuangan kemerdekaan di Kota Palembang.

Pernyataan tersebut disampaikan Herman Deru kepada wartawan, di Palembang, Kamis, merespons adanya rasa keberatan dari kelompok masyarakat terhadap pembangunan lift di Jembatan Ampera yang sedang berlangsung saat ini.

“Jadi lift itu fungsinya untuk perawatan bila sewaktu-waktu dibutuhkan (terjadi kerusakan,red),” kata dia, seusai membuka acara penyerahan sertifikat tanah dari Kementerian ATR/BPN ke masyarakat di Palembang.

Dia menjelaskan, petugas dari dinas terkait cukup mengalami kesulitan dalam hal perawatan Jembatan Ampera, sehingga lift ini dinilai cukup representatif.

Sebab, lanjutnya, petugas-petugas tersebut selama ini harus naik tangga manual untuk sampai ke puncak tower jembatan setinggi mencapai lebih dari 40 meter itu.

“Jadi itu, dan bukan untuk kebutuhan lain seperti pariwisata sebagaimana yang beredar di kalangan masyarakat. Siapa yang mau naik ke sana itu kan tinggi,” ujarnya.

Adapun diketahui sebelumnya, pembangunan lift Jembatan Ampera ini merupakan inisiasi Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional Wilayah III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pembangunan tersebut pekerjaanya sudah dimulai sejak Jumat (18/11), yang mana petugas terkait memasangkan satu unit lift pada satu dari dua tower Jembatan Ampera.

Fasiltas lift yang dipasangkan tersebut berbobot tiga ton yang mampu mengangkut sebanyak empat orang dan pemasangannya ditargetkan selesai pada Desember 2022.

Kelompok masyarakat yang menyatakan keberatan atas pembangunan lift di Jembatan Ampera Palembang itu salah satunya datang dari perkumpulan Tim Ahli Cagar Budaya daerah setempat.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Sumatera Selatan Aufa Syahrizal menyampaikan keberatan karena pembangunan fasilitas lift itu ditakutkan berpotensi merusak hingga merugikan daerah.

Apa lagi, lanjutnya, Jembatan Ampera yang berusia 57 tahun itu sudah ditetapkan jadi cagar budaya yang keasliannya mesti dijaga.

“Kami tidak menghalangi proses pembangunan tapi harus jelas manfaatnya di mana, kami hanya takut pembangunan ini berpotensi akan merusak (keaslian,red) Ampera, melanggar Undang-undang Cagar Budaya,” kata Aufa, sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan.

Dia menambahkan, kajian terhadap aspek cagar budaya sebagaimana diatur dalam undang-undang yang berlaku itu perlu menjadi pertimbangan dan kapasitasnya penting.

Sebab untuk diketahui mendapatkan sertifikasi cagar budaya itu membutuhkan proses bertahun-tahun.

Maka dari itu, pihaknya mengharapkan adanya keterbukaan dari instansi terkait untuk melakukan kajian secara menyeluruh sehingga peruntukannya bisa lebih tepat sasaran.