Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS melemah didorong optimisme atas prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve AS menyusul rilis risalah pertemuan bank sentral pada November.Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 1.754,00 dolar AS per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di 1.761,20 dolar AS dan terendah di 1.745,90 dolar AS.
Emas berjangka terdongkrak 5,70 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.745,60 dolar AS pada Rabu (23/11/2022), setelah naik tipis 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.739,90 dolar AS pada Selasa (22/11/2022), dan tergelincir 14,80 dolar AS atau 0,84 persen menjadi 1.739,60 dolar AS pada Senin (21/11/2022),
Volume perdagangan rendah karena libur Hari Thanksgiving Amerika Serikat pada Kamis (24/11/2022) dan berlanjut liburan akhir pekan.
Emas diuntungkan dari risalah Federal Reserve yang dirilis pada Rabu (23/11/2022) yang menunjukkan sebagian besar anggota komite penetapan kebijakan Fed merasa tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, guna mengukur dampak ekonomi dari kenaikan suku bunga yang tajam tahun ini.
Hal itu menunjukkan tekanan yang relatif lebih rendah pada pasar logam dalam waktu dekat. Tetapi, suku bunga AS masih pada level yang terakhir terlihat selama krisis keuangan 2008, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada level yang jauh lebih tinggi.
Emas mungkin mendapat manfaat dari permintaan safe haven baru dalam beberapa bulan mendatang, terutama karena dolar semakin melemah, dan karena kondisi ekonomi global memburuk. Indeks manajer pembelian (PMI) dari Jepang dan AS yang dirilis minggu ini melukiskan gambaran suram di ekonomi terbesar dunia, seperti halnya infeksi COVID-19 harian tertinggi di China.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 6,3 sen atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 21,43 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 9,0 dolar AS atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 987,8 dolar AS per ounce.