Palembang (ANTARA) - Kota Palembang memiliki sejumlah tempat-tempat wisata bersejarah dan budaya, serta religius yang cukup menarik untuk dikunjungi para wisatawan lokal/nusantara dan mancanegara.
Budayawan Kota Palembang Ali Hanafiah di Palembang, Rabu, mengatakan Kota Palembang memiliki sejumlah objek wisata bersejarah yang cukup menarik dan religius untuk dikunjungi wisatawan seperti objek wisata Pulau Kemaro, pemakaman Ki Gede Ing Suro, makam Sabokingking, makam Sultan Agung, dan makam keraton Kuto Gawang.
Ia menceritakan seperti sejarah Pulau Kemaro pada masa Kesultanan Palembang Darussalam pulau ini memiliki Benteng Tameng Ratu yang sering dimanfaatkan oleh Sultan Mahmud Baharuddin (SMB) sebagai benteng pertahanan ketika menghadapi serangan dari pihak musuh dari tentara penjajah kolonial Belanda.
Kemudian tidak jauh dari Pulau Kemaro ini terdapat Kawah Tungkep yang merupakan tempat peristirahatan terakhir Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikromo bersama keturunannya dan guru besarnya Imam Sayid Idrus Al Idrus.
Lalu di bawah kaki-kaki Jembatan Ampera ada Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, kawasan ini dulu merupakan keraton Kuto Kecik yang menjadi pusat pemerintahan kesultanan. Ada juga Benteng Kuto Besak (BKB) yang merupakan bangunan anak negeri Keraton Kuto Besak, dan Goa Jepang di Jl AKBP Haji Umar Palembang yang dulunya menjadi tempat persembunyian tentara Jepang.
Juga Museum Bala Putera Dewa, dan peninggalan sejarah lainnya pada masa Kerajaan Sriwijaya yaitu Taman Purbakala Sriwijaya, dan kawasan Bukit Siguntang.
Selain wisata bersejarah ini, kemudian ada Jembatan Ampera dan kawasan Benteng Kuto Besak yang menjadi ikon Kota Palembang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, dan Sungai Musi yang membelah dua kawasan Kota Palembang yaitu hulu dan hilir.
Dinas Pariwisata Kota Palembang menargetkan kunjungan wisatawan ke kota itu pada tahun 2022 sebanyak 1,5 juta orang.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Sulaiman Amin mengatakan kunjungan wisatawan penting untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami penurunan dampak pademi COVID-19 pada 2020-2021.
Arus kunjungan wisatawan di daerah itu mencapai 2,5 juta wisatawan pada 2019, dan turun drastis menjadi 898 ribu selama 2020-2021, sehingga sektor wisata hanya mampu menyumbang pendapatan sekitar Rp500 juta pada kas daerah Kota Palembang.
Pihaknya saat ini sedang menyusun strategi untuk merealisasikan target tersebut, sehingga perekonomian dari sektor pariwisata bergerak serta bisa menyumbang pendapatan ke kas daerah.
"Harus optimistis, melihat dari data sektor pariwisata itu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 40 persen," kata dia.
Berita Terkait
UIN Palembang edukasi gaya hidup mahasiswa melalui karya seni
Kamis, 21 November 2024 14:34 Wib
Calon Wali Kota Palembang tawarkan solusi banjir pada debat pamungkas
Kamis, 21 November 2024 5:34 Wib
Kantor Wali Kota Palembang jadi lokasi wisata edukasi
Kamis, 21 November 2024 5:04 Wib
Pemprov Sumsel petakan percepatan ketahanan pangan
Kamis, 21 November 2024 1:00 Wib
Bawaslu Sumsel antisipasi "black campaign" jelang pencoblosan
Rabu, 20 November 2024 23:45 Wib
KPU Sumsel siapkan 6 tema pada debat terakhir Pilkada 2024
Rabu, 20 November 2024 23:15 Wib
Pj Gubernur Sumsel ingatkan peserta pilkada tak lakukan politik uang
Rabu, 20 November 2024 9:00 Wib
Kilang Plaju raih penghargaan pendukung Proklim
Rabu, 20 November 2024 8:00 Wib