Re.juve tanam 2.500 bibit mangrove

id mangrove

Re.juve tanam 2.500 bibit mangrove

Re.juve melakukan kegiatan penanaman 2.500 bibit mangrove di Tanjung Pasir – Tangerang, Sulawesi Utara, Bali dan Tegal. (ANTARA/HO)

Palembang (ANTARA) - PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve melakukan kegiatan penanaman 2.500 bibit mangrove di Tanjung Pasir – Tangerang, Sulawesi Utara, Bali dan Tegal.

CEO dan Presiden Direktur Re.juve Richard Anthony dalam keterangan pers, Minggu, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk peduli terhadap lingkungan yang sudah dilakukan perusahaan melalui kampanye “Giving Back #GOODforEarth”,

“Perusahaan menyadari bahwa manusia sangat tergantung kepada alam, sehingga apa yang sudah alam berikan, maka kita perlu bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya,” kata dia.

Ia mengatakan melalui nilai #GOODforEarth, Re.juve berupaya memberikan kontribusi dan kesinambungan ekosistem lingkungan sekitar, salah satunya melalui program konservasi mangrove.

Penanaman 2.500 bibit mangrove ini merupakan hasil donasi kampanye “Giving Back #GOODforEarth” yang terhitung sejak 23 April 2022 sampai 26 Mei 2022.

Re.juve mengkonversi donasi Rp1.000 untuk setiap botol 435 ml yang terjual dari seluruh transaksi di seluruh gerai Re.juve di Indonesia, diwilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Bali, Malang, dan Palembang.

Dari program ini, Re.juve menyumbangkan Rp 240.000.000 dana untuk konservasi mangrove yang dilakukan oleh Seasoldier.

“Kami pun melakukan penanaman 750 bibit mangrove di Tanjung Pasir, Tangerang pada 15 September. Terdapat total 2.500 bibit yang kami tanam di empat lokasi berbeda. #GoodforEarth merupakan satu kontribusi kami dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan,” kata dia.

Global Carbon Project (GCP) mengestimasi emisi karbon dioksida di Indonesia sebanyak 487 juta ton (MtCO2) per 2017, meningkat 4,7% dari tahun sebelumnya. Emisi karbon dapat terjadi di antaranya karena pembakaran hutan, asap kendaraan, dan penggunaan bahan bakar fosil.

Salah satu cara dalam mengurangi emisi karbon adalah dengan melakukan penanaman mangrove.

Konservasi bakau ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan laut, darat, pembangunan berkelanjutan, namun juga pada perubahan iklim.

Bakau memiliki banyak sekali manfaat, mulai dari pelindung area pesisir dari abrasi, habitat hewan dan biota laut, rantai makanan, penyerap gas karbondioksida (CO2), penghasil oksigen (O2), bahkan berbagai fungsi ekonomis.

“Seasoldier berharap, kegiatan ini dapat menjadi gebrakan kepada masyarakat luas untuk turut peduli dengan alam kita tercinta,” ujar Dinni Septianingrum, Chief Operating Officer Seasoldier.

Dinni menambahkan, selain dikarenakan tim lokal Seasoldier ada di empat titik lokasi ini, penanaman mangrove di lokasi yang berbeda juga bagus untuk meningkatkan awareness dan pemberdayaan masyarakat lokal. Dengan harapan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dengan kondisi serupa untuk turut tergerak dalam melakukan kegiatan seperti ini.

“Jika dikalkulasikan, 2.500 bibit dapat mencakup luas sekitar 1 ha yang mampu menyerap 52,85 ton CO2/ha/tahun. Kurang lebih setara dengan 500 mobil di Jakarta selama 1 tahun dapat dinetralisir oleh 1 hektar hutan mangrove padat,” ungkap Dinni.

Dalam momen tersebut, Richard Anthony pun berharap bahwa dengan adanya kegiatan konservasi mangrove seperti yang dilakukan oleh Re.juve bersama Seasoldier, akan banyak institusi atau perusahaan yang peduli dengan kelestarian alam.