Seluruh desa di Kabupaten OKU ditargetkan terakses internet pada 2023

id Akses internet, transformasi digital, enam desa di OKU, bantuan Provinsi Sumsel, Diskominfo OKU

Seluruh desa di Kabupaten OKU ditargetkan terakses internet pada 2023

Dokumen - Siswa dan mahasiswa belajar secara daring di pondok puncak bukit Merona, Desa Hinas Kanan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Senin (27/9/2021). Siswa di daerah tersebut harus menempuh jarak lima kilometer menuju puncak bukit agar mendapatkan akses internet untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar daring selama pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

Baturaja (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menargetkan pada akhir 2022 seluruh desa di wilayah itu terakses jaringan internet secara merata.

Kepala Diskominfo Ogan Komering Ulu (OKU), Priyatno Darmadi di Baturaja, Senin, menjelaskan pihaknya telah melakukan pendataan pada seluruh desa dan kelurahan yang saat ini masih mengalami kendala jaringan internet.

"Masih ada beberapa desa khususnya di daerah pelosok seperti di Kecamatan Lengkiti dan Ulu Ogan masih terkendala jaringan internet yang belum memadai," katanya.

Menurutnya, transformasi digital tidak hanya soal pemerataan internet untuk seluruh warga negara Indonesia, namun juga pada sektor pelayanan publik untuk melayani masyarakat secara mudah dan praktis.

Oleh sebab itu, kata dia, perluasan jaringan internet perlu dilakukan hingga pelosok desa untuk memudahkan masyarakat memanfaatkan perkembangan teknologi di era digital seperti sekarang ini.

Perluasan jaringan internet di Kabupaten OKU sudah dilakukan sejak tahun 2021 dimana telah menyasar pada masyarakat di tiga desa meliputi Desa Saung Naga, Tanjung Kemala dan Sukamaju yang termasuk titik blank spot atau tidak ada akses internetnya.

"Tahun ini dilakukan kembali pembangunan di dua desa di Kecamatan Muara Jaya, termasuk beberapa desa di Kecamatan Lengkiti pada 2023," ujarnya.

Perluasan akses internet ini dirancang menggunakan teknologi fiber optic yang bisa tahan dalam berbagai kondisi cuaca.

"Dengan akses internet yang merata diharapkan mempermudah pemerintah dalam menyampaikan informasi publik kepada masyarakat hingga pelosok desa," ujarnya.