Pemerintah cadangkan Rp27-30 triliun bangun IKN Nusantara
Kita juga di dalam APBN tahun depan sudah mencadangkan untuk belanja pembangunan ibu kota negara baru, yaitu antara Rp27-30 triliun di dalam rangka untuk membangun infrastruktur dasar
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah mencadangkan anggaran sebesar Rp27-30 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 untuk keperluan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Kita juga di dalam APBN tahun depan sudah mencadangkan untuk belanja pembangunan ibu kota negara baru, yaitu antara Rp27-30 triliun di dalam rangka untuk membangun infrastruktur dasar," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers selepas mengikuti rapat terbatas rancangan kerja pemerintah dan pagu indikatif tahun 2023 yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Presiden akan lakukan prosesi penyatuan air dan tanah Nusantara IKN
Sri Mulyani menuturkan alokasi dari APBN 2023 tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membangun gedung pemerintahan Kementerian Perhubungan yang bakal berperan menciptakan simpul konektivitas di IKN Nusantara.
"Dan juga untuk membangun awal di bidang pendidikan seperti sarana sekolah dan kesehatan. Ini juga untuk mendukung belanja sarana prasarana di bidang ketahanan dan juga di bidang keamanan," kata Menkeu.
Baca juga: KSP jelaskan enam aturan turunan UU IKN menjadi prioritas
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyampaikan bahwa pemerintah memperkirakan total kebutuhan anggaran untuk IKN Nusantara mencapai Rp466 triliun yang hanya 20 persen di antaranya bakal dipenuhi melalui APBN, sedangkan 80 persen sisanya diupayakan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KBPU) serta swasta.
Oleh karena itu Presiden meminta Otorita IKN Nusantara yang dikepalai Bambang Susantono bersama wakilnya Dhony Rahajoe untuk bisa bekerja secara lincah dan fleksibel untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan pembangunan ibu kota baru tersebut.
Dana cadangan pembangunan IKN dalam APBN 2023 masuk di bawah pos belanja infrastruktur yang menurut Menkeu berkisar antara Rp367 triliun hingga Rp402 triliun.
Baca juga: Presiden: Bangun IKN bukan berarti tinggalkan Jakarta
Sri Mulyani menjelaskan bahwa belanja infrastruktur masih mendapat anggaran yang cukup signifikan dalam APBN 2023 guna menyelesaikan berbagai program penting seperti perumahan, pengadaan air minum, pengolahan limbah, pipa transmisi gas Cirebon-Semarang, serta jaringan irigasi.
Selain belanja infrastruktur juga akan dialokasikan untuk infrastruktur konektivitas seperti jalan, jembatan, kereta api, dan bandara, serta infrastruktur teknologi informasi seperti satelit dan menara BTS.
Pemerintah menargetkan defisit APBN 2023 bisa ditekan ke angka kisaran 2,81-2,95 persen atau senilai Rp562,6 triliun hingga Rp596,7 triliun sebagai upaya menunaikan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, yang mengamanatkan agar APBN 2023 bisa ditekan di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: PUPR: Istana Presiden dan Wapres di IKN harus dipisah demi keamanan
Baca juga: Pengamat sebut kegiatan kemah Jokowi di IKN bisa picu tren wisata baru
"Kita juga di dalam APBN tahun depan sudah mencadangkan untuk belanja pembangunan ibu kota negara baru, yaitu antara Rp27-30 triliun di dalam rangka untuk membangun infrastruktur dasar," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers selepas mengikuti rapat terbatas rancangan kerja pemerintah dan pagu indikatif tahun 2023 yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Presiden akan lakukan prosesi penyatuan air dan tanah Nusantara IKN
Sri Mulyani menuturkan alokasi dari APBN 2023 tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membangun gedung pemerintahan Kementerian Perhubungan yang bakal berperan menciptakan simpul konektivitas di IKN Nusantara.
"Dan juga untuk membangun awal di bidang pendidikan seperti sarana sekolah dan kesehatan. Ini juga untuk mendukung belanja sarana prasarana di bidang ketahanan dan juga di bidang keamanan," kata Menkeu.
Baca juga: KSP jelaskan enam aturan turunan UU IKN menjadi prioritas
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyampaikan bahwa pemerintah memperkirakan total kebutuhan anggaran untuk IKN Nusantara mencapai Rp466 triliun yang hanya 20 persen di antaranya bakal dipenuhi melalui APBN, sedangkan 80 persen sisanya diupayakan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KBPU) serta swasta.
Oleh karena itu Presiden meminta Otorita IKN Nusantara yang dikepalai Bambang Susantono bersama wakilnya Dhony Rahajoe untuk bisa bekerja secara lincah dan fleksibel untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan pembangunan ibu kota baru tersebut.
Dana cadangan pembangunan IKN dalam APBN 2023 masuk di bawah pos belanja infrastruktur yang menurut Menkeu berkisar antara Rp367 triliun hingga Rp402 triliun.
Baca juga: Presiden: Bangun IKN bukan berarti tinggalkan Jakarta
Sri Mulyani menjelaskan bahwa belanja infrastruktur masih mendapat anggaran yang cukup signifikan dalam APBN 2023 guna menyelesaikan berbagai program penting seperti perumahan, pengadaan air minum, pengolahan limbah, pipa transmisi gas Cirebon-Semarang, serta jaringan irigasi.
Selain belanja infrastruktur juga akan dialokasikan untuk infrastruktur konektivitas seperti jalan, jembatan, kereta api, dan bandara, serta infrastruktur teknologi informasi seperti satelit dan menara BTS.
Pemerintah menargetkan defisit APBN 2023 bisa ditekan ke angka kisaran 2,81-2,95 persen atau senilai Rp562,6 triliun hingga Rp596,7 triliun sebagai upaya menunaikan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, yang mengamanatkan agar APBN 2023 bisa ditekan di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: PUPR: Istana Presiden dan Wapres di IKN harus dipisah demi keamanan
Baca juga: Pengamat sebut kegiatan kemah Jokowi di IKN bisa picu tren wisata baru