Jakarta (ANTARA) - Aplikasi Samsat Digital Nasional atau Signal besutan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri kembali muncul di "platform" android "playstore" setelah sempat menghilang selama satu hari.
"Alhamdulillah pada hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober, Signal yang menghilang sudah kembali," kata Kasubdit STNK Korlantas Polri Kombes Pol Taslim Choiruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Taslim menjelaskan setelah sempat menghilang, Korlantas Polri segera melakukan koordinasi dengan Google yang melakukan 'off' sementara terhadap aplikasi tersebut.
Sebelumnya alasan Google bahwa aplikasi Signal perlu dilakukan verifikasi karena hanya dalam tempo empat bulan sudah diunduh lebih dari 140 ribu orang, sementara aplikasi itu terhubung dengan instansi pemerintah, yakni Polri, Bapenda, dan Dukcapil.
"Secara lisan sudah kami jelaskan bahwa memang aplikasi Signal dibangun Polri dengan bekerja sama atau menggandeng pihak swasta untuk mendukung programnya," kata Taslim.
Taslim mengatakan keterlibatan pihak swasta adalah sebuah keniscayaan untuk melakukan tugas-tugas yang tidak mampu dilakukan instansi penyelenggara, misalnya melibatkan perusahaan jasa "switcher" yang memiliki izin dari Bank Indonesia (BI) sebagai pengatur lalu lintas pembayaran.
Kemudian melibatkan pihak perbankan atau "modern channel" sebagai mitra penerima pembayaran atau PT Pos sebagai mitra yang melayani jasa antaran.
Dalam upaya mengembalikan aplikasi Signal kedalam "playstore", Korlantas Polri telah melayangkan surat pada Rabu (27/10) untuk memberikan penjelasan secara resmi dan meminta untuk segera dapat ditayangkan kembali mengingat begitu pentingnya aplikasi ini dalam menyajikan pelayanan yang berkualitas dengan melakukan modernitas sebagai wujud transformasi bidang pelayanan.
"Alhamdulillah, pagi ini kami cek di "playstore", aplikasi Signal sudah kembali tayang dan dapat diunduh oleh masyarakat," ujar Taslim.
Signal adalah aplikasi yang dirancang dan dibangun Korlantas Polri untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan Polri dan pemangku kepentingan dalam melakukan pengesahan STNK tahunan, pembayaran pajak kendaraan bermotor, dan SWDKLJ dengan slogan 'Dapat Dilakukan di mana Saja, Kapan Saja, 'One Stop Service'.
Signal merupakan pengembangan dari Samsat Online Nasional atau Samolnas. Lewat penyempurnaan beberapa kekurangan dan kesalahan yang ada pada aplikasi generasi pertama.
Untuk Signal saat ini sudah bisa digunakan di 28 provinsi, yang saat ini belum terkoneksi dan masih dalam proses, yakni Kaltim, Kaltara, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Korlantas Polri menargetkan akhir November 2021 seluruh provinsi sudah terkoneksi aplikasi Signal.
Aplikasi Signal merupakan sistem kecerdasan buatan ("artificial inteligent") dengan menghubungkan data dan informasi dari berbagai subsistem.
Berita Terkait
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
AHY sebut keuntungan Kota Lengkap memudahkan transformasi digital
Rabu, 27 Maret 2024 10:34 Wib
Wabup OI Safari Ramadhan bawa oleh-oleh beras dan jam dinding digital
Minggu, 24 Maret 2024 14:56 Wib
Bentengi diri dari paparan konten negatif dengan literasi digital
Sabtu, 9 Maret 2024 15:31 Wib
Bittime proyeksikan harga kripto Bitcoin akan menguat ke Rp1,2 miliar
Senin, 4 Maret 2024 10:20 Wib
BI Sumsel targetkan 28 juta volume QRIS di 2024
Senin, 26 Februari 2024 22:20 Wib
Disdukcapil OKU masifkan sosialisasi penggunaan KTP digital
Senin, 26 Februari 2024 22:10 Wib
Polres OKU minta warga waspada penipuan pakai aplikasi PPS Pemilu 2024
Jumat, 26 Januari 2024 14:34 Wib