Palembang maksimalkan pojok BPOM awasi pangan berbahaya

id pangan berbahaya, awasi peredaran pangan berbahaya, pojok bpom, pasar swalayan, sembak

Palembang maksimalkan pojok BPOM awasi pangan berbahaya

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan berupaya memaksimalkan fungsi pojok BPOM yang disediakan di pasar tradisional untuk melakukan pengawasan pada peredaran pangan yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan warga.

"Pojok BPOM yang dibangun sejak dua tahun terakhir di sejumlah pasar tradisional itu fungsinya akan dimaksimalkan lagi, sehingga bisa memberikan kemudahan warga mengecek bahan pangan dan makanan yang mereka beli aman atau tidak untuk dikonsumsi," kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Jumat.

Dia menjelaskan, pihaknya bersama BPOM setempat membuka tempat pengecekan makanan di pasar tradisional untuk membantu masyarakat mengetahui makanan yang mereka beli mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak.

Tempat pengecekan makanan dengan nama Bucu/Pojok Pasar pada tahap awal dibuka di lima pasar tradisional dalam Kota Palembang, yakni Pasar Tradisional Palima (KM5), Pasar Lemabang, Pasar 10 Ulu, Pasar Sekip Ujung dan Pasar Tradisional Bukit Kecil.

Melalui 'Bucu Pasar' masyarakat bisa membawa bahan pangan atau makanan yang dibeli di pasar untuk dilakukan pengecekan, apakah aman dikonsumsi atau mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan.

"Untuk melayani masyarakat melakukan pengecekan bahan pangan/makanan, petugas BPOM menggunakan rhodamin test kit, sehingga hasilnya bisa diketahui dengan cepat," katanya.

Menurut dia, pojok BPOM yang ada sekarang ini dirasakan manfaatnya oleh warga kota sehingga perlu diupayakan secara bertahap dibuka di seluruh pasar tradisional dalam wilayah 18 kecamatan.

Selain memaksimalkan pojok BPOM, pihaknya juga berupaya melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional dan swalayan untuk memastikan produk pangan yang dijual aman dan layak dikonsumsi.