Palembang (ANTARA) - Sejumlah nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, bisa menghemat ongkos melaut berkat mengikuti program konversi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten OKI Irawan di Kayuagung, Jumat, mengatakan nelayan dapat mengurangi biaya hingga 50 persen dibandingkan sebelumnya.
“Harga Bahan bakar gas (BBG) ini lebih murah dibanding BBM per liternya. Penghematan biaya operasional dengan menggunakan LPG berkisar 30-50 persen dibanding saat menggunakan BBM (minyak solar). Di beberapa tempat bahkan bisa menghemat hingga 80 persen,” kata dia.
Bantuan ini merupakan tahapan kedua yang diterima oleh nelayan di Kabupaten OKI sejak tahun lalu sebanyak 950 paket. Sementara tahun ini sejumlah 1.707 paket untuk 5 Kecamatan antara lain, Kayuagung 491 paket, SP Padang 433 paket, Jejawi 404 paket, Pampangan 278, Pedamaran 101 paket.
“Ribuan paket bantuan mesin ini akan disalurkan secara bertahap kepada nelayan,” kata dia.
Pembagiannya dilakukan bertahap dimulai 21 Oktober hingga 19 November 2020 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19, yakni rata-rata perhari sebanyak 50-60 nelayan.
Sementara itu, Wakil Bupati Ogan Komering Ilir H M Dja’far Shodiq menambahkan, Pemkab OKI akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warganya. Untuk itu, dia berharap bantuan ini betul-betul bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para nelayan.
Bahkan, ia berharap agar sekitar 33 ribu nelayan di OKI mendapatkan bantuan yang sama.
“Dengan bantuan ini mungkin belum mencukupi secara keseluruhan, tapi bantuan ini akan sangat tepat sekali. Manfaatkan bantuan sebaik-baiknya,” kata dia.
Berita Terkait
Kemendagri apresiasi kinerja progresif Pj Bupati OKI
Jumat, 3 Mei 2024 10:45 Wib
Polres OKI tangkap tiga pelaku begal sopir truk melintasi Mesuji
Kamis, 2 Mei 2024 12:36 Wib
Polisi Sumsel musahkan 109 senjata api rakitan di OKI
Sabtu, 27 April 2024 20:02 Wib
Polisi OKI dalami kasus anggota polsek diduga pakai narkoba jenis sabu
Minggu, 21 April 2024 15:43 Wib
Warga OKI tangkap buaya liar pemangsa ternak
Sabtu, 20 April 2024 20:31 Wib
Bupati OKI pantau langsung penanganan wabah penyakit kerbau
Kamis, 18 April 2024 8:04 Wib
Ratusan kerbau di OKI mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 10:33 Wib
Kehadiran ASN Pemkab OKI capai 95 persen pascalibur Lebaran
Rabu, 17 April 2024 8:28 Wib