Kemendikbud gelar nonton bareng virtual "Battle of Surabaya"

id nobar virtual,battle of surabaya,nobar virtual kemendikbud,hendarman,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari in

Kemendikbud gelar nonton bareng virtual "Battle of Surabaya"

Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud, Hendarman, di Jakarta, Ahd (16/8). (ANTARA/Indriani)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter menyelenggarakan nonton bareng (nobar) secara vitual film animasi 'Battle of Surabaya'.

"Ini merupakan nobar virtual pertama di dunia. Saya sudah cari, belum ada kegiatan semacam ini di dunia," ujar Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud Hendarman di Jakarta, Ahad.

Kegiatan nobar tersebut diselenggarakan untuk memperingati Hari Pramuka dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 3.000 siswa mulai jenjang SD hingga SMA dari seluruh provinsi di Tanah Air.

Setelah mengikuti acara nonton bareng tersebut, para peserta diajak untuk mengikuti proyek penguatan karakter. Terdapat sejumlah hadiah menarik untuk para pemenang.

Dia berharap melalui penayangan virtual tersebut, dapat memberikan pelajaran kepada generasi muda mengenai sejarah perjuangan bangsa.

"Karakter cinta Tanah Air dan kesadaran perjuangan bangsa perlu ditanamkan untuk para pelajar di Indonesia," ujarnya.

Hendarman menjelaskan siswa Indonensia dapat mencontoh karakter para pejuang dalam meraih kemerdekaan.

Produser "Battle of Surabaya" sekaligus Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Muhammad Suyanto, mengatakan film animasi merupakan media yang baik dalam menanamkan karakter pada anak.

"Kami ingin mempopulerkan "Battle of Surabaya" karena sangat unik, tidak ada yang menang dalam pertempuran tersebut," kata Suyanto.

Melalui film animasi tersebut, diharapkan siswa dapat mengambil nilai-nilai baik yang diceritakan dengan apik itu.

Film animasi 'Battle of Surabaya' merupakan karya sutradara Aryanto Yuniawan, yang menceritakan perjuangan pejuang bangsa dalam petempuran di Surabaya. Film tersebut memadukan sejarah dan fiksi.