Rupiah menguat dipicu kemajuan penelitian vaksin corona
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat dipicu kemajuan penelitian vaksin COVID-19.
Pada pukul 09.43 WIB, rupiah menguat 53 poin atau 0,36 persen menjadi Rp14.732 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.
Baca juga: Presiden Jokowi: Setiap rupiah uang rakyat harus dipertanggungjawabkan
Baca juga: Rupiah terkoreksi akhir pekan dipicu kekhawatiran dampak pandemi
"Sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini setelah semalam muncul laporan kemajuan penelitian vaksin COVID-19 kerja sama antara perusahaan biofarmasi Eropa Astrazeneca dan Universitas Oxford Inggris dimana vaksin ini mampu memproduksi imunitas dan aman dalam masa pengujiannya," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Kabar baik tersebut, lanjut Ariston, mengurangi kekhawatiran pasar terhadap terus meningkatnya penularan COVID-19 di dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi global.
Baca juga: Rupiah terkoreksi akhir pekan dipicu kekhawatiran dampak pandemi
Pagi ini, mata uang regional terlihat menguat terhadap dolar AS. Indeks saham Asia juga terlihat positif.
"Rupiah pun berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan potensi penguatan ke arah Rp14.600 dan potensi resisten di kisaran Rp14.850," ujar Ariston.
Pada Senin (20/7) lalu, rupiah ditutup melemah 82 poin atau 0,56 persen menjadi Rp14.785 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.703 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah berpeluang menguat seiring perkembangan positif vaksin Corona
Baca juga: Polisi: artis FTV H pasang tarif puluhan juta rupiah
Pada pukul 09.43 WIB, rupiah menguat 53 poin atau 0,36 persen menjadi Rp14.732 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.
Baca juga: Presiden Jokowi: Setiap rupiah uang rakyat harus dipertanggungjawabkan
Baca juga: Rupiah terkoreksi akhir pekan dipicu kekhawatiran dampak pandemi
"Sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini setelah semalam muncul laporan kemajuan penelitian vaksin COVID-19 kerja sama antara perusahaan biofarmasi Eropa Astrazeneca dan Universitas Oxford Inggris dimana vaksin ini mampu memproduksi imunitas dan aman dalam masa pengujiannya," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Kabar baik tersebut, lanjut Ariston, mengurangi kekhawatiran pasar terhadap terus meningkatnya penularan COVID-19 di dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi global.
Baca juga: Rupiah terkoreksi akhir pekan dipicu kekhawatiran dampak pandemi
Pagi ini, mata uang regional terlihat menguat terhadap dolar AS. Indeks saham Asia juga terlihat positif.
"Rupiah pun berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan potensi penguatan ke arah Rp14.600 dan potensi resisten di kisaran Rp14.850," ujar Ariston.
Pada Senin (20/7) lalu, rupiah ditutup melemah 82 poin atau 0,56 persen menjadi Rp14.785 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.703 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah berpeluang menguat seiring perkembangan positif vaksin Corona
Baca juga: Polisi: artis FTV H pasang tarif puluhan juta rupiah