Palembang (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan kembali bertambah dari sehari sebelumnya 84 kasus menjadi 89 kasus per 19 April, namun sebarannya tidak merata.
Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Sumsel, Nur Purwoko Widodo, Minggu, mengatakan sebaran yang tidak merata tersebut membuat opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah provinsi belum terpenuhi meski kasus naik signifikan dalam tiga hari terakhir.
"Dari data yang ada dominasi kasus positif banyak di Kota Palembang, mungkin wali kota bersama gubernur akan mendiskusikan PSBB khusus Palembang, kalau untuk satu Sumsel rasanya belum," ujarnya.
Menurut dia PSBB dapat diajukan gubernur, wali kota atau bupati ke Kemenkes RI sesuai peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 yang selanjutnya bisa dilaksanakan jika disetujui Menteri Kesehatan.
Sementara berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel per 19 April 2020 tercatat ada 89 kasus positif, lima di antaranya kasus tambahan baru yakni kasus 85 (perempuan 32 tahun asal Palembang), kasus 86 (laki-laki 34 tahun asal Palembang), kasus 87 (perempuan 76 tahun asal Prabumulih), kasus 88 (laki-laki 43 tahun asal Prabumulih) dan kasus 89 (laki-laki 37 tahun asal Palembang).
Baca juga: Dua kabupaten di Sumsel tercatat kasus pertama positif COVID-19
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di OKU bertambah tiga orang, terjangkit dari pasien pertama
"Status penularan kelimanya adalah lokal," tambah Nur Purwoko.
Total 89 kasus itu tersebar di delapan dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, yakni 55 kasus berada di Kota Palembang (zona merah), 14 kasus di Kota Prabumulih (zona merah), tiga kasus di Kota Lubuklinggau (zona kuning), enam kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona kuning).
Empat kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning), satu kasus di Kabupaten Musi Banyuasin (zona kuning), dua kasus di Kabupaten Bayuasin, satu kasus di Muara Enim (zona kuning), satu kasus di Ogan Ilir dan dua kasus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel.
Sedangkan kasus sembuh belum ada tambahan atau masih tercatat empat orang dan kasus meninggal tiga orang.
"Kami imbau kepada masyarakat agar tetap melakukan phscal distancing dengan mengingatkan satu sama lain, sebab kasusnya naik signifikan tiga hari terakhir," jelas dia.