Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi menilai sebagai kewajaran jika Susilo Bambang Yudhoyono bila ternyata menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Partai Demokrat kepada putranya.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa Partai Demokrat memang tidak bisa dipisahkan dari sosok SBY yang memiliki peran sentral," katanya, saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, kedua putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sama-sama memiliki kans untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode mendatang.
Apalagi, kata dia, keduanya juga intensif melakukan konsolidasi di internal partai dan nisbi cukup berpengalaman dalam kontestasi perpolitikan, baik di dalam maupun luar partai.
"AHY juga pernah ikut dalam kontestasi Pilgub DKI, kemudian Ibas juga pengalaman sebagai pejabat publik di DPR, jadi anggota DPR," ucapnya.
Mengenai adanya anggapan politik dinasti jika SBY mengestafetkan kepemimpinan ke putranya, Reza mengatakan kecenderungan sama terjadi pula di partai-partai politik yang lain.
"Begini, soal dinasti, sepanjang mereka memiliki kapasitas, memiliki pengalaman, tidak ada masalah. Bisa diuji nanti bahwa naiknya semata karena regenerasi dinasti atau karena kapasitasnya di perpolitikan nasional," tuturnya.
Apalagi, kata dia, selama ini tidak ada persepsi negatif terhadap track record AHY, kecuali dianggap sebagai bagian dinasti politik SBY.
Reza menambahkan bahwa regenerasi kepemimpinan Partai Demokrat dari SBY ke putranya sebagai percepatan regenerasi politik akan berdampak positif terhadap harapan generasi muda milenial untuk berpolitik.
"Ini bisa menjadi harapan baru bagi anak-anak muda lain untuk mendapatkan kesempatan yang sama," ujarnya.
Mengenai kans di antara kedua putra SBY, Reza mengatakan secara psikologis tampuk kepemimpinan Demokrat lebih tepat dikendalikan oleh AHY, sebagai anak sulung SBY.
"Tinggal bagaimana mencari figur sekretaris jenderal yang memiliki kemampuan manajerial, administrasi, dan strategi yang bagus," katanya.
Berita Terkait
Enam wakil Indonesia siap bertanding di perempat final Swiss Open
Jumat, 22 Maret 2024 11:55 Wib
Pakar: Permintaan maaf 78 pegawai KPK pungli terkesan teatrikal
Kamis, 29 Februari 2024 12:25 Wib
Pakar: Polisi patut cermat bedakan bullying dan ragging
Sabtu, 24 Februari 2024 11:17 Wib
Pakar ingatkan JPU tak terjebak klaim perkosaan PC
Rabu, 21 Desember 2022 15:45 Wib
Dokter hewan: Vaksinasi penting untuk kesehatan binatang piaraan
Kamis, 24 November 2022 9:36 Wib
Dejan/Gloria tekuk Reza/Melati gelar International Series 2022
Minggu, 25 September 2022 15:49 Wib
Dodi Reza Alex dapat pengurangan masa tahanan menjadi 4 tahun penjara
Rabu, 14 September 2022 19:03 Wib
Melati Daeva bakal duet dengan pasangan baru setelah Praveen cedera
Kamis, 8 September 2022 15:18 Wib