Satya Nadella bicara soal virus corona

id satya nadella,microsoft,ceo microsoft,corona,virus corona,wabah corona,wabah virus corona,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palem

Satya Nadella  bicara soal virus corona

CEO Microsoft Satya Nadella saat memberikan sambutan di acara Digital Economy Summit //DevCon/ di Jakarta, Kamis, (27/2/2020). (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Jakarta (ANTARA) - CEO Microsoft Satya Nadella menilai komunitas teknologi perlu bersama-sama mengatasi penyebaran virus corona, yang kini sudah menyebar di luar China.

"Kami sebagai komunitas global melihat bagaimana membangun, bagaimana mengelola epidemik dan penyebarannya serta bagaimana mengatasinya," kata Satya Nadella, dalam sesi wawancara dengan ANTARA usai gelaran Microsoft Digital Economy Summit //DevCon/ di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat wawancara tersebut, Nadella menyampaikan rasa solidaritasnya untuk mereka yang terdampak wabah virus corona.

"Doa kami untuk orang-orang yang terdampak di China dan juga di mana pun di dunia ini," kata dia.

"Saya pikir, seiring berjalannya waktu, kita perlu membangun insfrastruktur yang kuat," kata Nadella.

Microsoft tidak menyatakan seberapa besar virus corona berpengaruh terhadap perusahaan, namun, mereka mengubah beberapa kebijakan untuk memastikan pegawai, konsumen dan mitra mereka aman.

Salah satunya, Microsoft mengizinkan karyawan mereka untuk bekerja dari rumah atau dari mana pun mereka berada.

"Langkah pertama dan utama kami memastikan semua pegawai di mana pun mereka berada, pelanggan dan mitra kami aman," kata Nadella.

Wabah virus corona yang bermula dari China berdampak cukup besar pada industri teknologi, terutama ponsel. Beberapa vendor ponsel mengandalkan pasokan dari China untuk produksi, salah satunya Asus.

Pabrik-pabrik ponsel di China juga harus tutup selama beberapa waktu karena karantina penyakit, kekurangan pekerja serta larangan perjalanan.

Apple beberapa waktu lalu menyatakan tidak bisa mencapai target pendapatan untuk Maret karena virus ini. Mereka sempat menutup seluruh toko di China.