Microsoft sambut rencana investasi data center Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Microsoft menyambut baik rencana pemerintah Indonesia yang akan membuat regulasi sederhana untuk investasi fasilitas data center atau pusat data.
Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Satya Nadella saat ditemui usai acara Digital Economy Summit //DevCon/ di Jakarta, Kamis, mengatakan yang menjadi perhatian utama mereka bukan berapa berapa banyak investasi yang akan ditanamkan di Indonesia untuk data center, melainkan apa yang akan dihasilkan untuk mendukung perkembangan teknologi lokal.
"Hal yang lebih penting, bagaimana investasi tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa," kata Nadella.
Nadella dalam wawancara tersebut tidak menyebutkan berapa banyak yang mereka gelontorkan untuk membangun data center di Indonesia. Namun, Januari lalu pemerintah menyatakan Microsoft akan berinvestasi senilai 1 miliar dolar.
"Kami berinvestasi dalam jumlah yang siginifikan," kata
Presiden Joko Widodo pada acara yang sama siang tadi mengatakan akan menyelesaikan regulasi sederhana dalam satu pekan ke depan terkait investasi untuk data center.
Regulasi tersebut dibuat karena saat ini RUU Perlindungan Data Pribadi belum selesai, masih dibahas pemerintah bersama DPR.
Menurut Nadella, rencana pemerintah Indonesia untuk membuat regulasi yang mendukung investasi di bidang data center tersebut merupakan hal yang baik untuk iklim investasi.
"Ini sangat penting, bukan untuk kami, tapi, bagus untuk Indonesia karena mereka punya kepercayaan terhadap orang-orang yang membangun infrastruktur," kata Nadella.
Regulasi ini, menurut Nadella, bisa menarik investasi asing lainnya, bukan hanya Microsoft saja.
Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tahun lalu menyatakan akan membangun data center berbasis komputasi awan (cloud) yang akan beroperasi pada tahun 2022 mendatang.
Pemerintah akan membangun empat data center untuk menyimpan data yang tergolong data strategis di penyimpanan milik pemerintah.
Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Satya Nadella saat ditemui usai acara Digital Economy Summit //DevCon/ di Jakarta, Kamis, mengatakan yang menjadi perhatian utama mereka bukan berapa berapa banyak investasi yang akan ditanamkan di Indonesia untuk data center, melainkan apa yang akan dihasilkan untuk mendukung perkembangan teknologi lokal.
"Hal yang lebih penting, bagaimana investasi tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa," kata Nadella.
Nadella dalam wawancara tersebut tidak menyebutkan berapa banyak yang mereka gelontorkan untuk membangun data center di Indonesia. Namun, Januari lalu pemerintah menyatakan Microsoft akan berinvestasi senilai 1 miliar dolar.
"Kami berinvestasi dalam jumlah yang siginifikan," kata
Presiden Joko Widodo pada acara yang sama siang tadi mengatakan akan menyelesaikan regulasi sederhana dalam satu pekan ke depan terkait investasi untuk data center.
Regulasi tersebut dibuat karena saat ini RUU Perlindungan Data Pribadi belum selesai, masih dibahas pemerintah bersama DPR.
Menurut Nadella, rencana pemerintah Indonesia untuk membuat regulasi yang mendukung investasi di bidang data center tersebut merupakan hal yang baik untuk iklim investasi.
"Ini sangat penting, bukan untuk kami, tapi, bagus untuk Indonesia karena mereka punya kepercayaan terhadap orang-orang yang membangun infrastruktur," kata Nadella.
Regulasi ini, menurut Nadella, bisa menarik investasi asing lainnya, bukan hanya Microsoft saja.
Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tahun lalu menyatakan akan membangun data center berbasis komputasi awan (cloud) yang akan beroperasi pada tahun 2022 mendatang.
Pemerintah akan membangun empat data center untuk menyimpan data yang tergolong data strategis di penyimpanan milik pemerintah.