Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan sebanyak 13 gerhana matahari akan melintasi Indonesia sepanjang tahun 2020-2100.
"Gerhana matahari yang melintasi Indonesia di tahun 2020-2100, totalnya ada 13," kata Thomas, di Jakarta, Rabu.
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Ada empat jenis gerhana Matahari yaitu gerhana Matahari total, cincin, parsial, dan hibrid.
Berdasarkan laman resmi LAPAN, bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, berjarak 400 kali lebih dekat ke bumi, yang mana ini menyebabkan kedua benda langit ini tampak hampir sama besar bila diamati dari permukaan bumi.
Gerhana matahari hibrid akan terjadi pada 20 April 2023 yang teramati jelas di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Papua. Gerhana matahari cincin pada 21 Mei 2031 akan melintasi wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Gerhana matahari total akan melintasi wilayah Sumatera dan Kalimantan pada 20 April 2042.
Pada 14 Oktober 2042, dapat diamati gerhana matahari cincin yang melintasi wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur. Pada 25 November 2049, dapat disaksikan gerhana matahari hibrid yang melintasi wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Pada 22 September 2052, dapat diamati gerhana matahari cincin yang melintasi wilayah Nusa Tenggara Timur.
Pada 20 Maret 2053, gerhana matahari cincin akan mrlintasi wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tengagra Barat dan Papua. Pada 12 September 2053, gerhana matahari hibrid dapat diamati di wilayah Suamtera. Pada 5 November 2059, gerhana matahari cincin akan melintasi wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Kemudian, pada 26 Februari 2063, akan terjadi gerhana matahari cincin yang melintasi wilayah Sumatera. Pada 24 Agustus 2082, akan terjadi gerhana matahari total yang melintasi Aceh dan Sumatera Utara. Pada 22 Mei 2096, gerhana matahari total yang dapat diamati di daerah Kalimantan.
Sementara pada 15 November 2096, gerhana matahari cincin melintasi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Gerhana matahari total terjadi ketika bulan menutupi seluruh piringan matahari sehingga korona matahari yang biasanya tidak terlihat dapat dilihat langsung pada saat totalitasnya.
Gerhana matahari cincin (annular) terjadi ketika bulan berada tepat di tengah-tengah matahari dan bumi, tetapi ukuran tampaknya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran piringan matahari. Pada kondisi ini, matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak sebagai bundaran gelap.
Gerhana matahari parsial terjadi ketika bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis antara matahari dan bumi, sehingga hanya menutupi sebagian matahari.
Gerhana matahari hibrid adalah gerhana yang oleh sebagian pengamat dapat dilihat sebagai antara gerhana total dan sebagian yang lain sebagai gerhana cincin. Gerhana campuran seperti ini cukup langka.
Berita Terkait
KPK minta keterangan eks dirjen minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin soal IUP
Senin, 19 Juni 2023 10:31 Wib
Perbedaan Penentuan Awal Ramadhan, ini alasannya
Jumat, 17 Maret 2023 10:29 Wib
Fenomena hujan meteor terjadi di akhir Juli 2022
Jumat, 15 Juli 2022 13:08 Wib
LAPAN : Indonesia masih dalam kondisi puncak musim hujan
Sabtu, 22 Februari 2020 10:33 Wib
LAPAN akan tingkatkan kualitas LAPAN Fire Hotspot pantau titik panas
Rabu, 29 Januari 2020 9:50 Wib
Menristek : LAPAN kembangkan satelit untuk pertahanan dan komersial
Selasa, 28 Januari 2020 15:57 Wib
Pusat Teknologi Roket dan Sains Antariksa LAPAN ditetapkan jadi PUI
Rabu, 1 Januari 2020 9:26 Wib
Asteroid lebih tinggi dari Menara Big Ben dekati bumi tapi tidak berbahaya
Rabu, 24 Juli 2019 21:40 Wib