London (ANTARA) - Indonesia akhirnya terpilih sebagai anggota International Coordination Council of Man and Biosphere (ICC-MAB) untuk periode 2019-2023, setelah melalui proses pemungutan suara yang berlangsung di Markas UNESCO di Paris, Kamis (21/11).
Keputusan ini dicapai dalam pemilihan badan-badan subsider UNESCO yang berarti Indonesia akan meneruskan mandat yang sama, karena sebelumnya menjadi anggota ICC-MAB periode 2015-2019, demikian keterangan dari KBRI Paris yang diterima Antara London, Sabtu.
Pada kelompok negara-negara Asia Pasifik, Indonesia terpilih bersama tiga negara lain, yaitu Kazakhstan, Maldives, dan Republik Korea.
Terpilihnya Indonesia tidak lepas dari kontribusi aktif diberikan selama menjadi anggota ICC-MAB, di antaranya menjadi tuan rumah Sidang ke-30 di Palembang, Sumatera Selatan, Juli lali.
Saat ini, wakil Indonesia yaitu Dr Enny Sudarmonowati menjabat sebagai Ketua (Chairperson) ICC-MAB di bidang konservasi, dan Indonesia diakui melakukan langkah-langkah nyata.
Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Dubes Arrmanatha C Nasir mengatakan bahwa Indonesia aktif melakukan konservasi cagar biosfer dan meningkatkan upaya diplomasi, agar lebih banyak cagar alam yang bisa masuk dalam daftar ICC-MAB.
Dalam pertemuan di Paris, Indonesia kembali menegaskan komitmen untuk melanjutkan peran-peran strategis pada periode mandat selanjutnya.
ICC-MAB adalah program UNESCO yang membahas inisiatif konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan cagar biosfer yang efektif dan efisien, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Terakhir, Indonesia berhasil menambahkan cagar biosfer baru dalam daftar UNESCO, yaitu Togean Tojo Una-Una (Sulteng), Samota (NTB), Berbak-Sembilang (Jambi-Sumsel), Betung Kerihun-Danau Sentarum (Kalbar), dan Rinjani Lombok (NTB). Dengan penambahan tersebut, Indonesia memiliki 16 taman nasional, di antara lebih dari 700 cagar biosfer dunia, dalam daftar UNESCO biosphere reserves.
Selain terpilih sebagai anggota ICC-MAB, Indonesia juga kembali terpilih sebagai anggota Headquarters Committee untuk periode 2019-2023 bersama Bangladesh.
Berita Terkait
KementerianKebudayaan optimistis usulkan rendang ke Unesco pada 2025
Kamis, 21 November 2024 14:50 Wib
Tari Saman Gayo sambut ilmuwan dunia dalam peringatan 20 tahun tsunami Aceh
Minggu, 10 November 2024 17:00 Wib
Menbud siap daftarkan tiga kebudayaan Indonesia ke UNESCO
Rabu, 6 November 2024 16:45 Wib
Kemenparekraf dorong Kota Palembang menjadi kota kreatif UNESCO
Minggu, 15 September 2024 19:56 Wib
Tiga warisan dokumenter Indonesia masuk daftar UNESCO, termasuk Indarung I Semen Padang
Sabtu, 11 Mei 2024 9:33 Wib
Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol berisikan sejarah Indonesia
Kamis, 9 Mei 2024 14:56 Wib
Jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin
Minggu, 17 Maret 2024 11:15 Wib
Bahasa Indonesia jadi bahasa resmi sidang UNESCO
Jumat, 8 Maret 2024 13:12 Wib