Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pelabuhan Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, diharapkan menjadi proyek nasional untuk benar-benar terealisasi, karena jika mengandalkan sumber dana dari daerah saja maka sulit untuk terwujud.
Anggota DPR RI Achmad Hafiz Thohir di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, mengatakan untuk itu proyek Tanjung Api-Api ini harus dibicarakan di tingkat nasional melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) karena kebutuhan dana terbilang sangat besar.
"Proyek ini sangat besar, tidak cukup hanya dengan dana Rp10-Rp20 triliun. Jadi harus dibungkus untuk kepentingan nasional, saya akan upayakan dibuka pembicaraan di tingkat Bappenas," kata dia.
Sebagai wakil rakyat, Hafiz mengatakan dirinya sudah membuka keran pembicaraan di tingkat nasional melalui Musrembangwil agar masuk dalam Musrembangnas. Namun, ia menyayangkan tidak dilibatkan dalam proses tersebut meski sudah mengusulkan ke Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
"Jadi saya kehilangan momen. Meski demikian, di 2019 ini tetap akan saya kawal," kata dia.
Proyek Pelabuhan Tanjung Api-Api ini sudah didengungkan sejak tahun 1990-an, atau setidaknya lima gubernur Sumatera Selatan sudah mengusahakannya. Namun, hingga kini belum juga terwujud. Bahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api yang akan mendukung keberdaaan Pelabuhan Tanjung Api-Api juga tak terealisasi karena sejumlah perusahaan yang berminat baru sebatas MoU.
Terkait ini, Hafiz tidak menampikkan usaha para gubernur di Sumatera Selatan untuk mewujudkan pelabuhan ini. Begitu juga dengan pemerintah pusat yang sempat berencana membangun jalur kereta "double track".
Namun, ia melanjutkan, memang disadari untuk mewujudkan mega proyek ini tidaklah mudah, meski sejumlah proyek pendorong sudah disetujui seperti Jalan Tol Tanjung Api-Api dan KEK Tanjung Api-Api.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana menghidupkan Pelabuhan Bongkar Muat Tanjung Api-Api, meski lokasi pelabuhan samudera sudah bergeser ke Pelabuhan Tanjung Carat yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menilai tidak masalah rencana "deep sea port" di Tanjung Carat itu yang membutuhkan reklamasi sekitar 2.000 hektare, namun Pelabuhan Tanjung Api-Api harus tetap dimanfaatkan terlebih dulu karena sudah 10 tahun belum menghasilkan apa-apa meski dana sudah ditanamkan Rp200 miliar.
Berita Terkait
3.345 orang menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api pada H+3
Senin, 15 April 2024 18:38 Wib
Bupati Ogan Ilir shalat idul fitri di Tanjung Senai
Kamis, 11 April 2024 11:04 Wib
5.951 pemudik menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api
Selasa, 9 April 2024 8:23 Wib
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
Wabup Ogan Olir gelar safari ramadhan di Tanjung Batu
Minggu, 31 Maret 2024 16:51 Wib
Safari Ramadan ke Tanjung Lubuk, Pj Bupati OKI didaulat imami salat tarawih
Selasa, 19 Maret 2024 16:03 Wib
Polisi atur jalan Tanjung Senai OI kawal kendaraan lintasi banjir
Senin, 11 Maret 2024 23:38 Wib
Cium "Merah Putih", empat napi terorisme di Sumsel ikrar setia ke NKRI
Selasa, 5 Maret 2024 14:43 Wib