Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) terus memacu percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, guna memperkuat konektivitas industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Banyuasin, Senin, mengatakan percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat harus menjadi prioritas utama. Sebab, wilayah itu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumsel.
Pelabuhan yang terletak jauh dari kawasan industri akan mengurangi efektivitas dan nilai tambah. Oleh karena itu, dia meminta seluruh pihak terus mendorong percepatan pembangunan pelabuhan samudera tersebut.
"Kalau pelabuhan jauh dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka manfaatnya akan kurang maksimal. Karena itu, kita bersama-sama terus berjuang agar pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat bisa segera terwujud,” katanya.
Menurutnya, wilayah itu dirancang sebagai zona industri yang memiliki potensi ekspor tinggi, baik itu komoditas, barang padat, besar, maupun cair yang diproduksi dari industri di kawasan tersebut.
"Dengan demikian, kehadiran pelabuhan modern yang berdekatan dengan kawasan industri menjadi syarat mutlak agar arus logistik dapat berjalan efisien," jelasnya.
Selain itu, Deru juga meninjau fasilitas pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Fasilitas ini merupakan bagian penting untuk memastikan keberlanjutan industri di KEK. Fasilitas pengelolaan itu telah beroperasi dan melayani limbah rumah sakit maupun perusahaan.
Fasilitas itu menunjukkan kesiapan infrastruktur pendukung di kawasan itu. Pemprov Sumsel melalui BUMD terkait juga telah memiliki kapasitas mengelola limbah B3 secara mandiri. Pengelolaan dilakukan sesuai ketentuan sehingga tidak perlu mengirim limbah ke daerah lain.
“Sekarang limbah B3 dari rumah sakit atau perusahaan tidak perlu lagi dikirim ke luar daerah. Kita sudah siap mengolahnya secara aman,” kata dia.
Pemprov Sumsel percepat pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat
Gubernur Sumsel Herman Deru. (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel)
