Pengembang rumah mewah Palembang sasar konsumen menengah

id rumah mewah,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,antara hari ini,kredit rumah,pengembang rumah mewah

Pengembang rumah mewah Palembang sasar konsumen menengah

Rumah mewah (ist)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Salah satu pengembang rumah mewah di Palembang, Citra Grand City menyasar pasar konsumen menengah ke bawah dengan mengeluarkan produk kluster dengan harga per unit Rp500 juta.

Deputi General Manager Citra Grand City Palembang Ilina di Palembang, Senin, mengatakan kondisi tersebut tidak terlepas dari tren pasar perumahan di Kota Palembang yang lebih banyak mengarah ke rumah murah.

Perusahaan telah menjual 500 unit rumah dengan luas bangunan mulai dari 44 meter persegi tersebut sejak dikembangkan pada 2015 dulu.

Kami bangun dua klaster untuk tipe rumah menengah ke bawah diawali kluster Tropical Valley dan berlanjut ke klaster Green Valley, kata dia.

Menurut Ilina, segmen pasar yang dibidik yakni kaum milenial yang tertarik menjadikan properti sebagai aset dan investasi.

Oleh karena itu, dalam memenuhi selera generasi muda, Citra Grand City mengusung konsep eco culture dalam setiap kluster yang dibangun.

Dalam mengembangkan kluster kami selalu mengikuti tren pasar di Palembang, termasuk segmen apa yang paling diminati saat ini ternyata rumah tipe kecil. Kami tidak bisa kami di satu segmen saja, kata dia.

Ia mengatakan Citra Grand City terus merampungkan pembangunan 200 unit rumah di klaster Green Valley yang ditarget selesai hingga akhir tahun ini.

Akan tetapi, Ilina melanjutkan, pengembang Ciputra Group itu tetap memerhatikan dua kelas lainnya, yakni menengah atas dan menengah.

Sementara itu Project Manager Citra Grand City Palembang, Gunadi Wirawan, mengatakan perusahaannya optimistis penjualan perumahan di Palembang tetap tumbuh pada tahun ini.

Penjualan kami cukup menggembirakan dibanding tahun sebelumnya meski terjadi sedikit penurunan. Akan tetapi kami optimistis dengan pasar Palembang, kata dia.

Keyakinan tersebut, kata dia, mengingat kebutuhan akan hunian di kota itu terus meningkat sehingga peluang bagi pengembang dalam menyediakan hunian masih tinggi. Sebelumnya, Real Estate Indonesia (REI) Sumsel mencatat sekitar jumlah backlog saat ini mencapai sekitar 350.000 unit rumah.

Pewarta :
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.