Bubut, si manusia 1000 komunitas dari Palembang

id manusia,1000,komunitas,palembang

Bubut, si manusia 1000 komunitas dari Palembang

Hardi Saputra "Bubut" si manusia 1000 komunitas di Palembang, Minggu (14/10). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Gaya bicaranya selalu berapi-api dan fokus, suka mengkritik tapi juga mau memberikan saran atau solusi serta ramah kepada semua orang, itulah ciri khas seorang Bubut, si manusia 1000 komunitas dari Kota Palembang.

Lahir di palembang 25 oktober 1991 dengan nama asli Hardi Saputra, namun teman semasa SMA sering memanggilnya bubut sampai sekarang, di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan nyaris semua komunitas sudah familiar dengan namanya, sehari-hari Bubut keliling dari satu kegiatan ke kegiatan lain sebagai pembicara, motivator atau sekadar peserta seminar untuk berbagi pengalaman. 

Wisudawan terbaik Prodi Sistem Informasi Universitas Bina Dharma Palembang tahun 2013 tersebut mengenal dunia komunitas sejak 2014, saat itu ia pertama kalinya menjadi koordinator relawan di salah satu komunitas yang mengadakan kegiatan pungut sampah kota, bersih-bersih sungai dan masjid, donor darah, hingga mengajar ke sekolah wilayah pelosok.

Karena ketagihan dengan kegiatan-kegiatan komunitas yang bersifat sosial, akhirnya ia mendirikan komunitas sendiri yakni Sobat Literasi Jalanan (SLJ), sebuah komunitas literasi dengan konsep perpustakaan jalanan yang masih tetap eksis hingga saat ini. 

"Komunitas Sobat Literasi Jalanan didirikan untuk membantu pemerintah meningkatkan minat baca masyakarat melalui perpustakaan jalanan yang rutin digelar satu minggu sekali, dicetuskan tepat pada hari sumpah pemuda sebagai tanda bahwa semangat pemuda Indonesia zaman sekarang adalah berbuat sesuatu untuk negeri," kata Bubut kepada Antara News Sumsel, Minggu. 

Selain SLJ, Bubut juga mendirikan Gerakan Koalisi Kota Bersih (GKKB), yakni berisikan komunitas lintas bidang yang memiliki visi ikut menjaga kebersihan kota Palembang dengan cara gerakan pungut sampah.

Saat ini ia juga tercatat masih aktif sebagai Ketua Komunitas Peduli Kanker Anak dan Penyakit Kronis (KPAPK), yang membantu anak – anak pejuang kanker serta penyakit kronis lainnya dari kalangan keluarga kurang mampu dengan menyediakan rumah singgah dan membantu pengobatan di rumah sakit.

Selain menjalankan komunitasnya sendiri, Bubut juga ikut merangkul komunitas lain di Kota Palembang maupun Sumsel, secara mandiri ia mencatat nama-nama komunitas yang masih aktif  dan menjalin komunikasi, bahkan sering berkolaborasi mengadakan kegiatan, tak ayal jika ia selalu tampil dalam kegiatan-kegiatan komunitas.

"Semua kegiatan saya jalani dengan ikhlas walaupun harus merogoh kocek sendiri, bagi saya rasa ingin berbagi dan peduli kepada sesama itu lebih penting, saya hanya  ingin memberikan kontribusi positif kepada lingkungan dan daerah tempat tinggal saya, karena bagi saya ada kebahagiaan tersendiri jika bisa berkontribusi untuk orang lain," ujar Bubut. 

Melihat kegigihan dan kontribusinya memajukan dunia komunitas, membuat berbagai instansi pemerintah kota dan provinsi sering melibatkan dirinya dalam banyak kegiatan, hampir pada kegiatan festival, pariwisata, budaya dan seni dirinya selalu hadir sebagai panitia atau koordinator.

Hasil berkecimpung di dunia komunitas akhirnya membuat Bubut dianugerahi dua penghargaan yakni juara 2 Pemuda Pelopor Bidang Sosial Tingkat Kota Palembang (Dispora Palembang/2017) dan Penghargaan Walikota Palembang sebagai Pemuda atas jasa - jasa dan sumbangsih yang secara konsisten dalam berpartisipasi memajukan wisata Palembang (2017). 

Meskipun aktif dan dianggap berkontribusi terhadap dunia pariwisata, budaya, seni dan komunitas, tak jarang bubut menerima kritikan tajam bahkan gosip-gosip mengenai kedekatan dirinya dengan penjabat maupun tokoh penting, namun Bubut tak mau menanggapinya berlebihan, baginya semangat berkontribusi jauh lebih penting daripada mengurusi omongan orang.

"Apalagi kalau bicara kendala berkegiatan, itu pasti ada disana-sini, tapi sekali lagi saya hanya ingin peduli dengan apapun di sekitar saya, maka lewat komunitas itulah kepedulian saya tersalurkan," tambah Bubut.