Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest Tanudjaja melaporkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Bareskrim Polri terkait unggahan video di akun media sosial Twitter milik Fadli.
"Saya Ernest, kader dari PSI ingin melaporkan saudara Fadli Zon yang merupakan Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ke polisi," ujarnya di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa.
Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/1189/IX/2018/Bareskrim tertanggal 25 September 2018.
Dalam laporan tersebut, Rian menuduh Fadli telah melakukan tindak pidana konflik SARA, penyebaran berita bohong yang melanggar UU Nomor 1 Tahun 1946 Tentang KUHP, UU Nomor 11 Tahun 2003 yang diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 28 Ayat (2), 14 Ayat (1) atau (2) dan Pasal 15 KUHP.
Unggahan Fadli yang dipermasalahkannya adalah sebuah video lagu anak-anak, "Potong Bebek Angsa" yang dipelesetkan.
Beberapa lirik yang dinyanyikan sembilan orang dewasa dengan menggunakan topeng pada video tersebut, menurut Ernest berpotensi menimbulkan keresahan dan menaikkan tensi politik, terlebih jelang Pemilu 2019.
"Praktik elit politik yang dicontohkan Bung Fadli Zon menurut saya tidak sehat untuk iklim demokrasi di Indonesia. Bahwa praktik-praktik elit politik yang suka pecah belah, suka menciptakan permusuhan ini hampir mirip dengan politik penjajah dulu," kata Ernest.
Pihaknya berharap dengan laporan polisi yang dibuatnya bisa memberi efek jera kepada Fadli.
"Kami ingin berikan efek jera dan memastikan praktik begini distop," pinta dia.
Ernest pun mengajak kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar beradu ide, gagasan, dan program selama masa kampanye tujuh bulan ke depan.
"Itu lebih sehat dan anak muda lebih senang," pesannya.
Fadli Zon, di akun Twitter-nya, pada 22 September 2018 mengunggah sebuah video dengan judul "Wah keren Goyang Bebek Angsa".
Di dalam video tersebut tampak enam orang perempuan berjilbab biru dan tiga orang laki-laki memakai kemeja biru dan celana hitam. Mereka semuanya menggunakan topeng.
Di dalam video itu, mereka menari diiringi lagu potong bebek angsa yang liriknya dipelesetkan. Adapun liriknya berbunyi:
Potong bebek angsa, masak di kuali. Gagal urus bangsa, maksa dua kali. Fitnah HTI, Fitnah FPI, ternyata merekalah yang PKI.
Potong bebek angsa, masak di kuali
Gagal urus bangsa maksa dua kali
Takut diganti, Prabowo-Sandi. Lalalalalalalalalala.
Berita Terkait
Fadli Zon optimistis budaya Indonesia bisa mendunia
Jumat, 6 Desember 2024 14:51 Wib
Pentingnya Kementerian Kebudayaan dalam Forum G20
Minggu, 10 November 2024 10:00 Wib
Menbud siap daftarkan tiga kebudayaan Indonesia ke UNESCO
Rabu, 6 November 2024 16:45 Wib
Fadli Zon bicara soal Gibran jadi Cawapres Prabowo
Kamis, 24 Agustus 2023 16:57 Wib
Koleksi Prangko, hobinya para raja
Kamis, 30 Maret 2023 5:51 Wib
Politikus Fadli Zon jadi saksi sidang kasus hoaks Bahar Smith
Kamis, 7 Juli 2022 17:50 Wib
Wamenag berharap Arab Saudi segera beri kepastian perihal haji
Rabu, 9 Maret 2022 13:27 Wib
Kompolnas: Densus 88 antiteror Indonesia terbaik di dunia
Jumat, 8 Oktober 2021 11:47 Wib